Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dalam Rapat Desk Pilkada dan Kondusivitas Wilayah di Gedung Gradhika Semarang, Selasa 9 Juli 2024. (Foto: Pemprov Jateng)
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dalam Rapat Desk Pilkada dan Kondusivitas Wilayah di Gedung Gradhika Semarang, Selasa 9 Juli 2024. (Foto: Pemprov Jateng)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana pasang target partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 mencapai 82 persen.

Target partisipasi pemilih Pilkada Jateng kali ini naik dibandingkan pada pemilu 2023 lalu, yang angkanya sebanyak 80 persen. Pada akhirnya disebut Nana Sudjana tercapai 82,5 persen.

“Pilkada ini kita tingkatkan, karena pilkada ini masyarakat akan memilih bupati/walikota dan gubernurnya, sehingga kita harapkan minimal 82 persen,” kata Nana Sudjana dalam Rapat Desk Pilkada dan Kondusivitas Wilayah di Gedung Gradhika Semarang, Selasa 9 Juli 2024.

Selanjutnya, dia bilang, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota serta penyelenggara pemilu sudah siap mengawal penyelenggaraan pilkada Jateng 2024, supaya berjalan dengan aman, lancar dan kondusif.

“Ini merupakan pilkada serentak pertama se-Indonesia, sehingga kesiapan perlu betul-betul dioptimalkan,” kata Nana Sudjana.

Dikatakannya, ada empat indikator kesuksesan pilkada, meliputi partisipasi masyarakat yang tinggi, kondusivitas wilayah, penyelenggaraan tahapan pilkada terlaksana dengan baik, dan pelaksanaan pemerintahan tetep berjalan baik.

Dalam penyelenggaraan Pilkada ini, diharapkan lebih mengedepankan upaya-upaya pencegahan daripada penindakan. Pencegahan itu bisa dilakukan dengan meningkatkan sosialisasi, edukasi, maupun komunikasi.

“Pencegahan lebih baik dari pada penindakan, makanya seluruh forkomimda, KPU dan Bawaslu harus kompak dan sinergi,” kata dia.

Menurut Nana, perhelatan Pilkada lebih rawan dibandingkan dengan Pilpres, karena paslonnya akan berkompetisi dalam satu kabupaten/kota.

Oleh karenanya, kata Nana, perlu dilakukan antisipasi-antisipasi, diantaranya dengan membangun komunikasi baik dengan partai politik, tim sukses, maupun masyarakat.

Diaz Aza