Pelatihan bahasa isyarat. Foto: Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang menggelar pelatihan pelayanan publik bagi penyandang disabilitas, Jum’at (5/7/2024).

Kegiatan difokuskan pada pelatihan bahasa isyarat. Dalam pelaksanaannya Lapas Semarang mengundang ahli Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) Kota Semarang. Bisindo Semarang memberikan materi tentang pengenalan dunia tuli, pengenalan bahasa isyarat, etika sebagai orang dengar dan materi lain mengenai bahasa isyarat.

Kepala Lapas Kelas I Semarang, Usman Madjid menjelaskan, pelatihan ini sangat penting bagi Lapas mengingat tugasnya sebagai pelayan publik yang berbasis HAM.

“Pelatihan ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen meningkatkan kompetensi pegawai dalam pelayanan Hak Asasi Manusia. Kegiatan ini kita apresiasi karena sejak awal kita belum pernah melaksanakan pelatihan semacam ini,” kata Usman.

“Kegiatan ini juga wujud keberpihakan Lapas terhadap penyandang disabilitas. Kami berharap petugas mampu memberikan pelayanan maksimal tanpa batas komunikasi sehingga dapat diterima dengan baik.” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Sekretaris Bisindo Kota Semarang, Bebe menjelaskan tips komunikasi dengan orang tuli. Ia mengenalkan tentang dunia tuli, tata perilaku, serta tips dalam berkomunikasi dengan teman tuli.

Menurut pendamping Bisindo, Stevanus, dengan belajar bahasa isyarat mampu melatih kinerja otak, berkesempatan menjadi penerjemah, membantu berkomunikasi dengan teman tuli hingga dapat mengekspresikan diri.

“Disini kita memberikan mereka (orang tuli) akses, agar informasi yang ada di masyarakat dapat diterima, karena mereka juga berhak menerima.” ungkapnya..

Dalam pelatihan ini diikuti oleh petugas Lapas Semarang, Taruna Poltekip, perwakian petugas dari LPP Semarang, Bapas Semarang dan Rutan Semarang.

Ning S