Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 di Auditorium Graha PGAS, Kantor Pusat PGN, Kamis (30/5/2024).
“Kinerja keuangan konsolidasi Tahun 2023 PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 3,65 miliar. Kemudian, untuk Laba Operasi tercatat sebesar USD 542,42 juta dengan Laba Bersih Tahun Berjalan Yang Diatribusikan ke Entitas Induk sebesar USD 278,1 juta,” katanya.
Sepanjang tahun 2023, volume pengelolaan gas PGN tetap tumbuh positif dengan volume niaga gas dan TUA mencapai 977 BBTUD atau naik 6% dari tahun 2022.
PGN juga mencatat pertumbuhan panjang pipa jaringan gas bumi PGN menjadi 12.692 KM dari sebelumnya 11.525 km, naik 10% atau bertambah 1.167 KM sepanjang tahun 2023. Kemudian untuk volume lifting minyak dan gas bumi di tahun 2023 tercapai sebesar 9,16 MMBOE.
Beberapa portofolio usaha yang dilaksanakan Subholding Gas Grup mencapai pertumbuhan kinerja yang baik.
“Tren kenaikan turut terlihat pada volume regasifikasi sebesar 158 BBTUD atau meningkat 10% dari tahun sebelumnya, serta pemrosesan LPG mencapai 38.782 ton di tahun 2023,” kata Rachmat menjelaskan.
PGN juga menjalankan customer acquisition untuk mencapai target volume pengelolaan gas melalui penambahan pelanggan baru, pengembangan bisnis LNG, penyediaan infrastruktur beyond pipeline dan perluasan layanan jargas rumah tangga.
Jumlah pelanggan PGN saat ini masih didominasi segmen pelanggan rumah tangga sebesar 825.856 pelanggan. Sedangkan pelanggan industri-komersial dan pelanggan kecil masing-masing sebesar 3.103 pelanggan dan 1.976 pelanggan.
Inisiatif dalam kebijakan strategis PGN juga termasuk melakukan optimasi biaya dan pengelolaan anggaran yang efektif serta liability management.
Lebih jauh Rachmat menjelaskan, pelaksanaan buyback berdampak pada penurunan beban keuangan Perseroan di tahun 2023 sebesar 26% dari tahun sebelumnya.
Secara aktif, PGN mendukung program-program strategis Pemerintah diantaranya seperti pembangunan jaringan gas rumah tangga, kajian detail pembangunan pipa transmisi APBN, serta program-program penugasan lainnya seperti pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi di IKN.
Peluang pemanfaatan gas bumi di masa transisi juga akan PGN ambil dengan integrasi infrastruktur eksisting agar semakin berkembang.
Selain itu, mengejar agreasi dengan memenuhi kebutuhan gas bumi di sektor pembangkit listrik, refinery milik Pertamina, dan anchor buyer lainnya.
Peran FSRU Lampung yang terintegrasi dengan Pipa South Sumatera – West Java (SSWJ) semakin penting sebagai enabler supply point bagi pasokan baru yang bersumber dari LNG.
“Tahun 2024 merupakan milestone penting PGN dalam layanan LNG ke pasar domestik. PGN mengupayakannya untuk menjaga realibilitas dan keandalan pasokan yang diharapkan oleh seluruh pelanggan,” ujar Rahmat.