blank
Perahu yang rusak di di wilayah Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Foto: Dinas Perikanan

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan bakal memberikan bantuan kepada nelayan yang terdampak cuaca ekstrem.

Ada dua wilayah kampung nelayan yang terdampak, bahkan banyak kapal nelayan mengalami kerusakan yakni di wilayah Mangunharjo dan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu.

Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang, Sih Rianung menyebut, ada 24 perahu nelayan yang hanyut, satu perahu diketahui hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.

“Saat ini Dinas Perikanan Kota Semarang tengah melakukan inventarisasi perahu nelayan yang rusak itu,” katanya, Kamis (21/3/2024)

Dari jumlah tersebut enam perahu mengalami kerusakan ringan dan delapan mengalami kerusakan sedang.

“Lima perahu milik nelayan rusak berat, ada mesin kapal yang mengalami kerusakan, bahkan ada dua mesin yang hilang. Ada pula alat tangkap seperti jaring yang hilang,” ujarnya.

Rianung memastikan, seperti arahan Wali Kota Semarang, pihaknya bakal intens berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk penanganan paska-bencana.

Apalagi sejumlah nelayan bahkan tidak melaut karena cuaca buruk ditambah mengalami kerusakan perahu dan peralatannya.

“Kita akan komunikasi dengan OPD lainnya, para nelayan ini nggak bisa melaut, jadi butuh bantuan sembako. Selama ini bantuan hanya berupa nasi bungkus,” tuturnya.

Selain itu, ia mengaku memang perlu dibangun jembatan darurat bagi nelayan di RW 7 Mangkang Wetan. Jembatan yang selama ini jadi penghubung putus karena terdampak banjir. Jembatan ini biasanya digunakan untuk aktivitas nelayan sekaligus untuk sandar perahu.

“Kemarin juga ada evaluasi perlu dipasang alat peringatan dini banjir (early warning system) di sungai Plumbon dan Beringin, terutama yang dekat dengan kampung nelayan,” katanya.

Hery Priyono