blank
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno dengan Konsul Jenderal RRT Xu Yong, di Kantor Gubernur Jateng, pada Selasa 19 Meret 2024. (Foto: Pemprov Jateng)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menawarkan kerja sama di sektor pariwisata kepada pemerintah Tiongkok.

Upaya kerja sama yang dilakukan Pemprov Jateng kepada Tiongkok juga mengarah pada sektor pariwisata dan pengembangan sumber daya manusia.

Hal itu mengemuka dalam pertemuan antara Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno dengan Konsul Jenderal RRT Xu Yong, di Kantor Gubernur Jateng, pada Selasa 19 Meret 2024.

Sumarno mengatakan, kedatangan Konjen RRT dalam rangka meningkatkan kerja sama dengan Pemprov Jateng yang sudah terjalin sejak lama.

Buktinya selama 2019-2023 Tiongkok masuk lima besar realisasi investasi di Jateng dengan nilai investasi sebesar 5,54 juta dolar.

“Kami berharap adanya kerja sama yang lebih luas dan intensif lagi dengan Tiongkok. Apalagi ada program dari RRT untuk meningkatkan jumlah penduduk kelas menengah ke atas,” katanya.

Bangkitnya kelas menengah di Tiongkok, menurut Sumarno, dapat menjadikan peluang bisnis di Jawa Tengah.

Karenanya, Pemprov Jateng akan menangkap peluang di sektor pariwisata. Sebab, setiap kabupaten/kota memiliki wisata unggulan masing-masing untuk dikenalkan kepada masyarakat menengah Tiongkok.

Menurutnya, berwisata menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat ekonomi menengah. Karenanya, potensi itu akan ditangkap melalui peningkatan kerja sama di sektor pariwisata.

Beberapa pariwisata unggulan seperti di kawasan Candi Borobudur, Pulau Karimunjawa, dan kawasan dataran tinggi Dieng.

“Selama ini, Borobudur menjadi tujuan tempat beribadatan umat Budha. Masyarakat Tiongkok juga banyak yang memeluk agama Budha, sehingga ini mudah-mudahan menjadi salah satu daya tarik masyarakat Tiongkok berkunjung ke Borobudur,” harapnya.

Selain sektor pariwisata, selama ini Pemprov Jateng-Tiongkok sudah bekerja sama di bidang investasi industri dan pengembangan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan.

Kerjasama itu dalam bentuk pemberdayaan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai industri di Tiongkok.

Sementara itu, Konsulat Jenderal RRT di Surabaya, Xu Yong mengatakan, pihaknya sangat bersedia memajukan kerja sama yang sudah ada. Termasuk kerja sama yang belum terealisasi antara Provinsi Jateng maupun Tiongkok. Melalui kerjasama, diharapkan bisa meningkatkan kemajuan dan kemakmuran bersama.

Ia menilai, Jateng mempunyai prospek yang sangat bagus, karena memiliki lokasi yang strategis, transportasi yang baik, dan iklim usaha yang kondusif.

“Tiongkok merupakan pasar yang besar. Saat ini ada sekitar 400 juta rakyat menengah, diprediksi pada 2035 meningkat menjadi 800 ribu rakyat menengah,” katanya.

Selain bidang ekonomi, pariwisata, dan olahraga, kata dia, sektor pendidikan merupakan salah satu aspek penting untuk berkembangnya kerja sama antar kedua negara.

Karenanya, ia berberharap dengan pendidikan berkualitas tinggi antara kedua negara, dapat meningkatkan kerja sama yang berkualitas tinggi pula antara kedua negara.

“Seperti dari Provinsi Guangxi, Kota Beihai juga memiliki banyak SMK dan ingin bekerja sama dengan SMK-SMK yang ada di Semarang dan daerah lain Jawa Tengah. Kemudian Provinsi Fujian juga setuju ingin mengadakan pertukaran pemuda,” katanya.

Diaz Aza