blank
Blora peringati Hari Peduli Sampah Nasional, tahun 2014,  di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blora. Jumat, 8 Maret 2024. Foto: Kudnadi Saputro Blora

BLORA (SUARABARU.ID) —  Hari Peduli Sampah Nasional, tingkat Kabupaten Blora tahun 2014, bertema ‘Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif” diperingati di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Blora, Jumat, 8 Maret 2024.

Pada kesempatan itu, Kepala DLH Kabupaten Blora, Istandi Rusmanto mengharapkan  agar penghargaan Adipura bisa diraih kembali di tahun mendatang dengan capaian yang meningkat yakni Adipura Kencana.

“Alhamdulillah berkat dukungan bapak ibu sekalian dan semuanya masyarakat Blora, Kabupaten Blora dapat Adipura sebanyak dua kali selama kepemimpinan Bapak Bupati Arief Rohman, Blora bisa meraih Adipura Kencana yang diserahkan langsung oleh Presiden,” kataq Istandi Rusmanto.

Lebih lanjut Istandi Rusmanto menyampaikan  tentunya komitmen serius Bupati Blora untuk mewujudkan kebersihan dan kelestarian lingkungan di Blora ini harus didukung segenap pihak.

“Itu merupakan tantangan buat kami, mudah-mudahan dengan kekompakan sesarengan kita untuk menjaga Blora menjadi bersih, semoga kedepan kita bisa memperoleh Adipura lagi,” ucap Istandi Rusmanto.

Adanya inovasi gerakan Sampan Emas (Simpan Sampah Jadi Emas) hasil kerja sama PT Pegadaian dengan Pemkab Blora dalam hal ini DLH, yang nantinya bisa disosialisasikan dan ditindaklanjuti hinga berbagai lapisan masyarakat hingga sekolah – sekolah. Sehingga diharapkan sampah ini bisa dikelola secara produktif.

“Mari bersama-sama melakukan gerakan nyata dalam mengelola sampah secara produktif, sehingga kelestarian lingkungan dapat terjaga, serta kesejahteraan masyarakat dapat terwujud secara merata,” ujar Kepala DLH Blora.

Sementara itu, Bupati Blora, H. Arief Rohman menyampaikan bahwa salah satu indikator yang menjadi perhatian dalam penilaian Adipura adalah terkait pengelolaan sampah.

“Seperti kita ketahui bahwa salah satu indikator penilaian Adipura ini terkait dengan sampah, kab/kota lain mungkin kotanya bersih, tapi ketika pengelolaan sampahnya belum baik, akhirnya indikator penilaian Adipura ini belum terpenuhi,” ujar  Bupati Blora.

Sampah yang tidak dikelola dengan baik, kata Bupati Blora, menjadi salah satu masalah serius yang mengancam kelestarian lingkungan hidup. Maka kemudian Bupati Blora  menyampaikan sejumlah arahan kepada jajarannya khususnya terkait pengelolaan sampah.

“Saya berharap agar setiap sekolah di Kabupaten Blora wajib menjadi sekolah Adiwiyata. Kami juga minta setiap OPD juga harus mempunyai Bank Sampah,” harap Bupati Blora.

“Setiap desa / kelurahan diharapkan wajib mempunyai minimal 1 Bank Sampah. Sehingga dengan adanya bank sampah disetiap desa / kelurahan, maka beban dari TPA bisa akan berkurang, karena sudah terserap di tingkat desa / kelurahan,” pinta Bupati Blora.

Di akhir acara, dilakukan MoU antara Pemerintah Kabupaten Blora dengan PT Pegadaian. Bupati Blora juga menyerahkan Bangunan Gedung Bank Sampah secara simbolis, kepada Bank Sampah Asri Ngampel dan Bank Sampah Barokah Kedungringin Kecamatan Tunjungan.

Selanjutnya penghargaan Sekolah Adiwiyata, diberikan kepada Pelaksana terbaik 1 SDIT Permata Mulia, kemudian Pelaksana terbaik 2 SD N 1 Sendang, lalu Pelaksana terbaik 3 SMP N 1 Ngawen.

Penyerahan Sertifikat Penghargaan Desa/Kelurahan Mandiri Sampah tingkat Provinsi Jawa Tengah (Desa Ngampel dan Kelurahan Tambahrejo). Penyerahan penghargaan kepada pelaku usaha yang berperan aktif melakukan pengurangan sampah yakni PT. SPP dan PT. Pegadaian.

Kudnadi Saputro