blank
Pj Gubernur Jateng menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Demak. Foto: Humas Pemprov

DEMAK (SUARABARU.ID)–  Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meninjau lokasi banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak dan Kabupaten Kudus, Sabtu, 10 Februari 2024.

Pj Gubernur bersama rombongan meninjau korban  banjir yang masih di pengungsian dan melihat lokasi tanggul  jebol.

“Kami meninjau menggunakan perahu karet menuju ke tanggul yang jebol,” kata Nana usai melakukan peninjauan.

Dijelaskan Nana, banjir yang terjadi di Demak dan Kudus ini akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan tanggul Sugai Wulan yang berada di dua kabupaten tersebut jebol. Ada dua tanggul yang jebol di sekitar tersebut, ukurannya 33 meter dan 20 meter.

“Debit air demikian besar, kemudian tanggul jebol, sehingga  menyebabkan banjir sampai ke rumah warga dan lahan sawah juga terdampak,” kata Nana.

blank
Pj Gubernur Jateng meninjau tanggul jebol di Sungai Wulan, Demak. Foto: Humas Pemprov

Banjir tersebut merendam di 35 desa di 7 kecamatan.  Warga yang terdampak sekiar 71 ribu  jiwa. Saat ini ada kurang lebih 11.400 orang yang diungsikan baik di Demak maupun di Kudus. Selain itu, jalan pantura Semarang-Kudus juga terputus.

Dikatakan Nana, dalam langkah untuk mengatasi banjir tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera mengatasinya.

“Kami bersama Dirjen PUPR, langsung mengecek ke lokasi, ini sudah dilakukan langkah-langkah dengan memasukkan alat berat ke lokasi dan saat ini sudah dilakukan (pemasangan) tiang pancang dengan menggunakan bambu,” kata Nana.

Adapun untuk menutup laju air yang cukup besar, lanjut dia, setelah tanggulnya nanti ditutup, airnya akan dipompa dan dikembalikan ke Sungai Wulan.

Sementara untuk menangani warga korban banjir yang masih di pengungsian, saat ini berbagai bantuan juga sudah diserahkan kepada warga. Pemerintah Provinsi Jateng baik melalui Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, BUMD Jateng juga sudah menyerahkan bantuan baik berupa sembako, obat-boatan, pakaian, air bersih, dan sebagainya.

Selain itu, Kementerian Sosial juga memberikan  bantuan dengan total nilai  Rp277, 5 juta berupa makanan, kasur, tenda keluarga, toilet portable.

Salah seorang pengungsi, Abdur Rosyid mengaku, bantuan pemerintah berupa makanan dinilai sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, yang perlu ditambahkan adalah selimut dan matras.

Wied/Diaz Aza