KUDUS (SUARABARU.ID) – Selain fokus membangun Sumber Daya Manusia (SDM), Pemkab Kudus juga fokus membangun roda perekonomian daerah melalui kegiatan berniaga dengan harapan tercipta kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut tentu selaras dengan julukan ‘GUSJIGANG’ yang disematkan untuk Kabupaten Kudus. Itulah ungkapan dari Penjabat Bupati Kudus M. Hasan Chabibie saat menghadiri kegiatan Pembinaan dan Dialog Bersama Pedagang di Gedung Taman Budaya, Bae, Kudus, Selasa (23/1).
“Kami fokus membangun masyarakat yang agamis, juga fokus membangun perekonomian masyarakat melalui perdagangan dengan harapan tercipta kesejahteraan yang merata di Kabupaten Kudus,” ungkapnya.
Salah satu upaya yang dilakukan Hasan dalam mendorong kembali geliat ekonomi masyarakat dari sektor perdagangan dengan cara merevitalisasi pasar tradisional dibawah binaan Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus agar menjadi tempat yang layak dan nyaman dalam melakukan transaksi jual beli, terlebih saat ini menjadi momentum kebangkitan perekonomian pasca dilanda covid-19.
“Salah satu kenyamanan dalam berniaga adalah dengan tersedianya fasilitas yang memenuhi. Revitalisasi pasar jadi langkah kami dalam membangkitkan ekonomi,” jelasnya.
Berdasarkan data yang diterima dari OPD terkait, Kabupaten Kudus setidaknya memiliki sebanyak 13.437 masyarakat berprofesi sebagai pedagang yang tersebar diseluruh pasar tradisional di wilayah Kabupaten Kudus. Tentu jumlah tersebut menjadikan sektor ekonomi menjadi jantung Kabupaten Kudus karena memiliki perputaran uang begitu besar hingga mencapai 366 miliar rupiah lebih perbulannya.
“Angka yang fantastis dalam perputaran perekonomian untuk sebuah Kabupaten/Kota. Maka tak heran sektor perekonomian menjadi jantungnya Kabupaten Kudus,” ucapnya.
Selain itu, Kabupaten Kudus juga mampu mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 10,8 miliar rupiah di tahun 2023 hasil realisasi retribusi yang akan dikembalikan lagi untuk pembangunan Kabupaten Kudus. Pihaknya menyebut, Pemkab Kudus telah mempersiapkan anggaran untuk revitalisasi pasar tradisional di tahun 2024 ini. Sejumlah 8 pasar tradisional siap dilakukan perbaikan fasilitas, diantaranya Pasar Kliwon, Bitingan, Mijen, Ngembalrejo, Kalirejo, Wates, Jember, dan Baru.
“Sementara ini ada delapan pasar yang akan direvitalisasi, baik menggunakan Danai cukai maupun menggunakan APBD,” sebutnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Andi Imam Santoso menambahkan revitalisasi pasar tradisional dibawah binaan Dinas Perdagangan akan disiapkan anggaran sebesar 5,7 miliar rupiah. Lebih lanjut, pihaknya juga akan menyederhanakan retribusi pelayanan pasar dengan menggabungkan antara retribusi pelayanan pasar, retribusi sampah/kebersihan, dan dan retribusi pemakaian kekayaan daerah (PKD).
“Anggaran telah kami siapkan sebanyak 5,7 miliar rupiah untuk merevitalisasi pasar. Sementara penyederhanaan retribusi menunggu peraturan bupati yang mengatur petunjuk teknis pemungutan,” imbuhnya.
Beberapa masukan dari pedagang juga disampaikan pada Pj. Bupati Kudus, seperti penambahan fasilitas umum, kebersihan lingkungan, pengendalian harga barang, serta perhatian terhadap pedagang kaki lima (PKL).
Ali Bustomi