TEMANGGUNG (SUARABARU.ID)– Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melakukan panen bersama petani cabai di di Desa Sriwungu, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Rabu, 23 Desember 2023.
Kegiatan panen itu dilaksanakan secara serentak dengan tiga provinsi lain, meliputi Banten, DKI, dan Jabar. Panen secara serentak itu dilakukan sebagai upaya stabilisasi harga cabai.
“Alhamdulilah, memasuki musim penghujan ini, harga cabai sudah mulai bisa dipanen. Untuk di Jateng, selain Temanggung juga ada di Magelang, Boyolali, Banjarnegara, dan Wonosobo,” kata Nana.
Lahan tanaman cabai di Desa Sriwungu seluas 20 hektare. Dari jumlah itu, sekitar 10 hektare lahan sudah siap dipanen. Setiap 1 hektare lahan dapat menghasilkan sekitar 1 ton cabai.
“Hasilnya cukup baik, 1 hektare lahan dapat menghasilkan 1 ton cabai, jadi kalau 10 hektare ya bisa panen 10 ton. Ini sekali panen,” jelasnya.
Adapun luasan tanaman capai se-Kecamatan Tlogomulyo, mencapai 414 hektare. Jenisnya tanamannya adalah cabai rawit dan cabai merah keriting. Dari jumlah itu, sekitar 164 hektare lahan cabai rawit dan 15 hektare cabai merah keriting sudah siap dipanen.
Dengan hasil penenan itu, lanjut Nana, ia meyakini mampu menstabilkan harga cabai. Sebab, beberapa pekan terakhir harga cabai masih tinggi. Tak pelak, berpengaruh terhadap inflasi.
Inflasi Jawa Tengah per awal Desember 2023 tercatat pada angka 3,16 persen. Angka itu naik dari bulan sebelumnya, walaupaun kenaikannya masih dalam batas wajar, karena tidak jauh dari target yang ditetapkan yaitu 3,00 plus-minus 1 persen.
Salah satu faktor pendorong peningkatan inflasi itu adalah naiknya harga cabai. Di beberapa daerah, harga cabai sempat menyentuh harga Rp80 ribu hingga Rp90 ribuan per kilogram.
Namun harga itu perlahan-lahan mulai turun, karena panen di beberapa daerah sudah dimulai, dan adanya operasi pasar dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
” Insya Allah dengan mulai panen tanaman cabai ini, harga cabai ini akan kembali turun. Kita akan mampu menurunkan ke harga sesuai dengan HAP (Harga Acuan Pemerintah) yang kita harapkan,” kata Nana.
wied