SEMARANG (SUARABARU.ID) – Warga Kota Semarang yang terpapar covid-19 kini menjadi 15 orang. Belasan orang yang terpapar ini merupakan orang yang melakukan kontak erat dengan tiga warga Kota Semarang yang terpapar sebelumnya.
Atas kejadian luar biasa tersebut, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan melakukan tanggap reaksi cepat dengan meningkatkan kembali prosedur pelayanan kesehatan untuk penanganan covid-19
“Saya sudah meminta agar pelayanan kesehatan untuk penanganan covid-19 kembali ditingkatkan, hal ini seiring bertambahnya kasus covid-19,” kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Wali kota mengungkapkan, jika Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang saat ini telah melakukan tahapan-tahapan penanganan covid-19 meskipun belum ada indikator darurat yang dikeluarkan Pemerintah Pusat.
Tak hanya itu saja, dirinya kini juga telah berkoordinasi dengan Forkopimda untuk meningkatkan pengawasan terkait covid-19.
Selain itu, wali kota juga meminta agar rumah sakit dan puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
“Melakukan rakor dengan Forkopimda kemudian dengan rumah sakit puskesmas dan tim dari masing-masing kecamatan dan kelurahan. Tentunya kita berharap ini harus menjadi satu kewaspadaan karena memang orang tidak menyadari. Dan ini 15 orang itu kontak erat dengan warga yang pertama terpapar,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, Tim Satgas Covid-19 akan aktif kembali jika seumpama angka Covid-19 di Kota Semarang terus mengalami kenaikan. Pemkot Semarang juga kini sudah menyiapkan standart-standart penanganan Covid-19, sambil menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat.
“Mungkin dalam waktu dekat ini kalau covid-19 semakin naik tentu kita harus segera membuat tim Satgas Covid. Tapi sampai sekarang belum menerima keterangan resmi dari pusat apa yang harus dilakukan,” katanya.
Lebih lanjut, wali kota mengaku belum akan membuat tempat isolasi terpusat di rumah dinas Wali Kota. Meski begitu, rumah sakit di Ibu Kota Jateng sudah menyatakan kesiapannya jika ada kenaikan kasus.
“Belum kalau rumah dinas (jadi isolasi terpusat), tapi rumah sakit sudah menyiapkan jika ada lonjakan kasus,” katanya.
Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, juga telah diminta untuk membantu warga yang terpapar. Ia telah meminta Kelurahan dan kecamatan untuk bisa membuat Kampung Siaga Candi Hebat, sebagai langkah antisipasi di wilayah agar kasus tidak melonjak tajam.
“Kalau perlu kita bangkitkan lagi (Kampung Siaga Candi Hebat) intinya rumah sakit juga menyatakan siap,” katanya.
Hery Priyono