WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Siksaan rasa sakit, makin hari makin bertambah. Pemicunya karena perhiasan anting-anting yang terlanjur sulit dilepas dari daun telinga. Ini dirasakan oleh Ny Sutina, warga Dusun Gudang RT 4/RW II, Desa Praci, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.
Upaya mencopot secara paksa gagal dilakukan, karena dirinya tak berkemampuan melepasnya. Juga saudara, handai taulan dan tetangga, angkat tangan tidak dapat memberikan bantuan. Ny Sutina, kemudian disarankan untuk mendatangi Markas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, karena dinilai dapat dan terbiasa memberikan pertolongan melepas cincin yang terlanjur melekat di jari tangan atau melepas anting dari daun telinga.
Dengan diboncengkan sepeda motor, Ny Sutina, segera mendatangi Markas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Damkar Kabupaten Wonogiri. Yang jarak tempuhnya dari rumah sekitar 40 Kilometer.
Kepala UPTD Damkar Kabupaten Wonogiri, Joko Santosa, Jumat (8/12), menyatakan, pelepasan anting yang melekat di telinga kanan Ny Sutina, ditangani oleh Regu IV Damkar Pimpinan Sriyanto Kembo.
Proses pelepasan berlangsung sekitar 10 menit. Begitu bisa terlepas dari daun telinga, Ny Sutina merasa lega hatinya dan spontan megucap puji syukur serta menyampaikan ucapan terima kasih ke petugas Damkar. Kepada petugas Damkar, dia minta untuk sekaligus mencopot anting yang terpasang di daun telinga kirinya.
Tangkap Ular
Kepala UPTD Damkar Kabupaten Wonogiri, Joko Santosa, menyatakan, itu merupakan pemberian bantuan pelepasan yang kedua puluh (20) kalinya di Tahun 2023 ini. Sebelumnya, telah memberikan pelepasan cincin sebanyak 19 kali.
Joko menyatakan, tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Damkar adalah memberikan bantuan pemadaman kebakaran. Tapi tidak kuasa menolak, ketika ada warga yang datang meminta pertolongan melepaskan cincin yang melekat di jari tangan, atau melepas anting dari daun telinga.
Di sisi lain, Damkar tak menolak ketika diminta menangkap ular yang memangsa ayam piaraan, atau yang masuk ke pemukiman dan membuat warga panik serta ketakutan penduduk. ”Selama Tahun 2023 ini, telah dilakukan pemberian bantuan penangkapan ular sebanyak 52 kali,” tutur Joko.
Di sisi lain, juga tidak menolak tatkala Damkar diminta untuk ngundhuh lebah, yang posisi sarangnya dinilai membahayakan penghuni rumah. ”Untuk mengundhuh sarang lebah telah dilakuan sebanyak 114 kali,” ujar Joko Santosa.
Sementara itu, untuk bantuan pemadaman kebakaran di Tahun 2023 ini telah dilakukan sebanyak 148 kali. Baik pemadaman kebakaran rumah hunian warga, pabrik kayu, rumah peternakan ayam, kandang ternak, rumah dapur, pasar, pabrik, dan kebakaran hutan.
Bambang Pur