KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto memberikan hadiah tiket pesawat gratis kepada 17 calon guru penggerak (CGP) yang menari tari tradisional.
Mereka yang beruntung itu bakal diajak ikut kunjungan kerja bersama Bupati ke luar kota menggunakan pesawat.
Calon guru penggerak ini mendapat hadiah dari Bupati usai menampilkan tari tradisional di acara Lokarkarya 7, Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8, di Aula Gedung Setda Kebumen, Sabtu (2/12). Penampilan para guru dinilai yang terbaik.
“Ini sebagai bentuk apresiasi atas kiprah dan kinerja para guru yang terus dengan gigih mendidik generasi bangsa menjadi pribadi yang unggul. Dan tentu saja, para guru-guru di Kebumen telah melaksanakan tugasnya dengan baik,”ujar Arif Sugiyanto.
Bupati mengakui, para calon guru penggerak tersebut cukup kreatif dan inovatif. Mereka punya banyak talenta mendidik para siswa untuk berpikir dan bertindak kreatif.
Banyak kreasi yang ditampilkan, dari kreasi membuat makanan, kerajinan tangan, sampai tarian.“Semua jago-jago,”tambah dia.
Menurut Bupati, para caloj guru penggerak itu dituntunt bisa terus menciptakan kreativitas baru dalam mendidik siswa siswinya. Untuk itu diriya mengapresiasi diadakan lokakarya ini. Ia berharap para guru bisa semakin sejahtera.
“Kemudian kualitas pendidikan kita bisa semakin maju. Terutama penguatan sarana dan prasarana,”ucapnya.
Nurul Eko Pambudi, guru olah raga SDN Mrinen Kutowinangun menyampaikan, terima kasih atas penyambutan Bupati terhadap paracalo guru penggerak yang luar biasa.
Nurul mengaku senang kegiatan Lokarkarya ini bisa dihadiri Bupati. Bahkan ia turut mendapar hadiah tiket pesawat gratis dari orang nomor satu di Kebumen.
“Kita dari calon guru penggerakan (CGP) angkatan 8 menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati, atas penyambutan yang luar biasa. Alhamdulillah ke 17 CGP dapat kesempatan ikut Pak Bupati naik pesawat gratis,”ucap Nurul penuh antusias.
Hal yang sama juga disampaikan Winarsih Guru SDN 2 Rowokele. Winarsih bersama para CGP yang lain mendapat hadiah tiket pesawat gratis karena dinilai mampu tampil menjadi penari terbaik. Meski begitu, ia merasa masih perlu banyak belajar.
“Karena tadi para CGP memang dituntut untuk bisa melakukan kreativitas baru. Kalau hanya selesai di lokakarya ini, sama saja bohong. Kapasitas kita tidak akan bertambah,”ucap Winarsih.
Prima Yoga selaku Koordinator Lokakarya ke 7 mengatakan, kegiatan ini diikuti 135 calon guru penggerak, dan 26 Pengajar Praktik (PP). Termasuk menampilkan 26 stand pameran hasil karya dari para calon guru penggerak dari guru TK, SD, SMP sampai SMA/SMK.
“Untuk masing-masing stand itu isinya lintas sekolah dan lintas jenjang dari TK sampai SMA.PP itu tugasnya mendampingi CGP untuk belajar,”tambah Prima.
Menurut Prima, Lokakarya tahun ini mengambil Tema “Merdeka Belajar dalam Kebhinekaan”. Lantaran temanya kebhinekaan, pihaknya mengambil ada adat istiadat 26 suku se Indonesia. Ini adalah tahapan terakhir seleksi CGP. Ia berharap 136 calon guru penggerak dinyatakan lulus sebagai guru penggerak.
“Guru Penggerak ini program dari Menteri Pendidikan. Pemerintah ingin para guru penggerak menciptakan para pemimpin pembelajaran. Pemimpin pembelajaran inilah nanti yang akan menduduki sebagai kepala sekolah, pengawas sekolah. Bahkan bisa jadi pejabat struktural sebagai kabid atau kepala dinas,”terang Prima.
Komper Wardopo