blank
Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., bersama Wakil Rektor, sejumlah Dekan, dan Direktur Direktorat saat ziarah tabur bunga di Pemakaman Cungkup. Foto: Dok/UKSW

SALATIGA (SUARABARU.ID) – Tiga hari menjelang puncak Dies Natalis ke-67 Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., bersama Wakil Rektor, sejumlah Dekan, dan Direktur Direktorat melaksanakan ziarah tabur bunga di Pemakaman Cungkup, Senin (27/11/2023).

Tabur bunga dilakukan di makam Rektor Pertama UKSW Dr. (H.C.) Oeripan Notohamidjojo, S.H., dan Pdt. Basoeki Probowinoto, serta tokoh berjasa UKSW lainnya.

Kepala Campus Ministry UKSW Pdt. Dr. Ferry Nahusona, M.Si., memimpin jalannya ziarah dan tabur bunga dengan khidmat. Hadir dalam kegiatan ziarah dan tabur bunga diantaranya Ketua Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) Drs. M.Z. Ichsanudin, M.M., dan perwakilan YPTKSW lainnya. Keluarga Dr. (H.C.) Oeripan Notohamidjojo dan keluarga Pdt. Basoeki Probowinoto.

Sebelum melakukan kegiatan tabur bunga, Rektor Intiyas mengucapkan syukur dan terima kasihnya. Ia menuturkan, kegiatan ziarah dan tabur bunga yang rutin dilakukan ini dalam rangka peringatan Dies Natalis yang bertujuan mengenang pahlawan yang telah mendirikan UKSW.

“Kami mengucap syukur menjadi bagian dari UKSW. Dapat melayani di bidang pendidikan adalah sukacita bagi kami,” ungkap Intiyas. Menurutnya, gerakan yang dilakukan Dr. (H.C.) Oeripan Notohamidjojo dan Pdt. Basoeki Probowinoto menjadi pilar bagi UKSW.

Rektor Intiyas mengungkapkan bahwa Dr. (H.C.) Oeripan Notohamidjojo dan Pdt. Basoeki Probowinoto yang mengumpulkan pemuda dari berbagai wilayah telah menginspirasi UKSW. “Walaupun datang dari berbagai suku, ras, dan agama, hal ini tidak menyurutkan langkah kami untuk bersatu menjaga pilar UKSW seperti yang diinspirasikan keduanya,” imbuhnya.

Sementara itu, perwakilan keluarga Pdt. Basoeki Probowinoto Endah Winastuti yang hadir turut mengucapkan terima kasihnya. “Semoga penghargaan yang diberikan ini dapat mengembangkan UKSW lebih baik untuk kemuliaan nama Tuhan,” tuturnya.

Ungkapan terima kasih lainnya hadir dari perwakilan keluarga Dr. (H.C.) Oeripan Notohamidjojo yang bernama Titik.

Kiranya apa yang menjadi cita-cita Dr. (H.C.) Oeripan Notohamidjojo, S.H., dan Pdt. Basoeki Probowinoto dapat dilanjutkan penerus UKSW. Selain itu, juga menjadikan UKSW setia kepada Firman-Nya dengan terus mempersatukan Indonesia dari Sabang hingga Merauke, sebagai Kampus Indonesia Mini.

Pdt. Dr. Ferry Nahusona juga menegaskan bahwa momentum ini bukan hanya bersejarah namun juga penuh makna, pesan, dan legasi. Diiringi Hymne Satya Wacana saat penaburan bunga, ia menekankan dua kata penting dalam lirik hymne yaitu “kupahatkan” dan “kukenang jasa”.

“Kedua perintis ini (Dr. (H.C.) Oeripan Notohamidjojo, S.H., dan Pdt. Basoeki Probowinoto-red) adalah Satya Wacana yang hidup. Sambil menabur bunga, kita mengenang apa yang sudah dirintis,” tandasnya diikuti kegiatan tabur bunga oleh civitas academica yang hadir.

Ning S