Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama dengan Mensesneg RI Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. kunjungi  lokasi bendung gerak Karangnongko di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Foto: Kudnadi Saputro Blora

BLORA (SUARABARU.ID) — Pemerintah Kabupaten Blora mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat atas pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang lokasinya berada di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur dan Blora, Jawa Tengah.

Hal itu sampaikan Bupati Blora saat menghadiri acara peninjauan  lokasi bendung gerak Karangnongko di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/10/2023),  oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg ) RI Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc.

Saat meninjau lokasi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan Bendung Gerak Karangnongko sudah lama direncanakan.

“Ini (bendung gerak Karangnongko) sudah lama direncanakan. Bisa dilihat sekarang di sekitar kering sekali dan tidak ada jalan lain harus ada air.  Salah satu caranya yaitu dengan pembangunan bendung gerak ini,” ucap Menteri PUPR.

Menurut Menteri PUPR, Bendung Karangnongko merupakan long storage yang memanfaatkan teknologi bendung gerak di Sungai Bengawan Solo sepanjang 24 kilometer, sehingga nantinya dapat menampung air dengan kapasitas 59 juta meter persegi.

“Kita terlebih dahulu bangun di daerah kering di Sungai Bengawan Solo, jadi tidak menyentuh masyarakat. Kalau sudah jadi kita bangun cofferdam untuk mengalirkan air baru kita bangun bendungannya,”  jelas Menteri PUPR.

Baca juga Bendung Gerak Karangnongko Berikan Kontribusi Perekonomian untuk Blora dan Bojonegoro

Lebih lanjut Menteri PUPR menjelaskan bahwa pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022 yakni Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Secara teknis,  Bendung ini memiliki luas genangan 1.027 hektar untuk mengairi daerah irigasi seluas 6.950 hektar di Kabupaten Blora, Bojonegoro, dan sekitarnya,” ucap Menteri PUPR.

Suplai air irigasi, lanjut Menteri PUPR, Bendungan Karangnongko akan didistribusikan melalui Daerah Irigasi (DI) Karangnongko Kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.746 hektare dan DI Karangnongko Kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 5.203 hektare.

“Ini adalah pengecualian, izin keluar dari Bapak Presiden langsung untuk membangun Karangnongko.  Sedangkan untuk yang lain tidak ada (pembangunan baru lagi). Semua kita lakukan dengan niat baik. Saya kira kami mendukung sekali usulan masyarakat untuk bisa membangun bendung gerak ini,” kata BAsuki Hadi Mulyono.

Pernak-pernik masalahnya pasti ada, tambah Basuki, terutama masalah sosial. Tetapi kami sudah membangun 61 bendungan dan Alhamdulillah semua berjalan lancar. Saya yakin pembangunan Bendungan Karangnongko pun akan lancar sampai selesai,” kata Menteri Basuki.

Kudnadi Saputro