SEMARANG (SUARABARU.ID) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Semarang melakukan pembinaan mental rohani bagi warga binaan nasrani, Selasa (17/10/2023).
Kegiatan yang berlangsung di Gereja Oikumene Imanuel Lapas Semarang ini selain diikuti warga binaan pemasyarakatan (WBP), juga dihadiri petugas Lapas dan rohaniawan dari berbagai denominasi gereja.
Pada kesempatan ini WBP diberikan bimbingan spiritual oleh Pendeta Thomas dari tim Harvey Movement Semarang.
Plt Kepala Bidang Pembinaan, Ahmad Syaifuddin menuturkan, pembinaan ini dilaksanakan untuk membangun kualitas mental dan spiritual para narapidana.
“Dengan pendekatan spiritual kami berharap dapat mengurangi angka recidivisme atau pengulangan tindak kejahatan WBP,” ujar Ahmad.
Ahmad mengatakan, dalam kegiatan ini para narapidana mendapatkan manfaat positif. “Pembinaan mental rohani seperti ini esensial untuk membantu reintegrasi para warga binaan ke masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu Pendeta Thomas menyampaikan ceramah rohani bertema “Pemulihan dan Kebangkitan Hidup” berdasarkan kisah hidup Yusuf dalam Alkitab.
Melalui khotbahnya, ia menegaskan pentingnya pembinaan mental rohani nasrani sebagai upaya memulihkan jiwa warga binaan dan membantu mereka menjalin hubungan yang lebih erat dengan Tuhan.
Para peserta yang hadir juga mengikuti pujian dan penyembahan, doa bersama, serta penyampaian kesaksian dari warga binaan yang telah mengalami perubahan hidup melalui pembinaan rohani ini.
Beberapa diantaranya bahkan telah mulai aktif dalam pelayanan gereja di dalam Lapas, sehingga menjadi panutan bagi warga binaan lainnya.
Para peserta juga diajak berdiskusi terkait peran vital dari pembinaan rohani dalam proses pemulihan dan reintegrasi warga binaan.
“Diharapkan ini menjadi langkah awal yang efektif dalam menjembatani proses pembinaan rohani bagi warga binaan selama menjalani hukuman. Juga menjadi dukungan dalam proses transformasi hidup mereka agar menjadi individu yang lebih baik dan bertaqwa,” tuturnya.
Ning S