blank
Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin menjadi Pembina Upacara di SMAN 1 Kebumen, Senin 9/10.(Foto:SB/Humas Polres Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Polres Kebumen menaruh perhatian kepada kasus bullying atau perundungan agar tidak terjadi di sekolah.

Kasus perundungan harus diputus hingga ke akar agar tidak semakin bertumbuh dan menjadi kebiasaan di tengah masyarakat. Apalagi tugas utama pelajar adalah belajar, bukan sok jagoan atau menang-menangan.

Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin mengungkapkan hal tersebut saat kegiatan “Police Goes to School” dan menjadi pembina upacara bendera di SMA Negeri 1 Kebumen, Senin (9/10).

Kapolres pun berharap tidak ada bullying atau pun perundungan di lingkungan pendidikan di SMA Negeri 1 Kebumen, seperti yang terjadi di kabupaten tetangga.

“Saya yakin di SMA ini tidak ada (bullying). Janji ya, tidak ada bullying di SMA 1 Kebumen. Semua wajib peka karena ini menjadi tanggung jawab bersama agar perilaku bullying tidak terjadi di lingkungan pendidikan,”ujar AKBP Burhanuddin.

blank
Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin bersama siswa SMA N 1 Kebumen, Senin 9/10.(Foto:SB/Humas Polres Kbm)

Kapolres menjelaskan, tindakan bullying sangat mengganggu para korban. Karena selain mendapatkan kekerasan fisik, para korban juga mendapatkan kekerasan psikis yang dapat merusak mental.

Kapolres juga tidak segan melakukan penegakan hukum kepada para pelaku bullying jika tindakannya memenuhi unsur Undang-Undang Pidana.

“Tak ada lagi ‘jagoan-jagoanan’. Karena tidak ada pialanya juga. Pelajar tugasnya belajar. Kita tunjukkan, kita mampu meraih cita-cita dengan usaha kita saat ini,”tandas dia.

Pelajar Jangan Pasang Knalpot Brong

Kapolres juga berpesan kepada para guru agar juga ikut mengawasi murid-muridnya, agar tak kecolongan perbuatan bullying di sekolahnya.

Selain sosialisasi anti bullying, Kapolresjuga berpesan agar tidak ada pelanggaran hukum lalu-lintas di SMA Negeri 1 Kebumen. Murid yang belum memiliki SIM agar tidak mengendarai sepeda motor.

Sepeda motor yang digunakan oleh murid juga harus mencerminkan seorang pelajar dengan tidak memasang knalpot brong atau memodifikasi kendaraannya yang masuk kategori melanggar hukum.

“Kecelakaan lalu-lintas selalu diawali oleh pelanggaran hukum. Maka dari itu, hindari pelanggaran. Adik-adik di hadapan saya ini adalah generasi penerus bangsa,”ujarnya.

Kapolres Kebumen juga memberikan penekanan agar para murid tidak terlibat tawuran antar pelajar, melakukan pergaulan bebas, serta kegiatan negatif lainnya yang masuk kategori kenakalan remaja.

Pada sesi tanya jawab, banyak murid mendapatkan penghargaan dari Kapolres Kebumen karena berhasil menjawab pertanyaan.

Kegiatan police goes to school di SMA Negeri 1 Kebumen mendapatkan apresiasi dari pihak sekolah. Karena, murid secara langsung mengetahui dampak dari perilaku kenakalan remaja langsung dari kepolisian.

“Anak-anak jadi tahu langsung dari narasumber utamanya (Polres Kebumen). Sehingga anak-anak jadi sangat paham. Kami juga berharap ini bisa menjadi pembinaan rutin,”ucap Slamet Pramono Waka Bidang Humas SMA N 1 Kebumen.

Secara terpisah Kasi Humas Polres AKP Heru Sanyot menambahkan selain di SMA Negeri 1 Kebumen, Polres Kebumen juga menjadi pembina upacara di beberapa sekolah lainnya.

“Total ada 31 sekolahan yang dikunjungi oleh Polres Kebumen kaitannya sosialisasi anti bullying. Kita berharap, di Kebumen tak ada kasus bullying sehingga pelajar kita lebih semangat meraih cita-cita,”tandas AKP Heru.

Komper Wardopo