MAGELANG (SUARABARU.ID) – Program Cegah Stunting Emak-emak Magelang Sehat (Ceting Emas) yang diinisiasi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Magelang telah ikut mendukung penurunan angka stunting di kotanya.
Hal tersebut disampaikan Ketua TP PKK Kota Magelang Niken Ichtiaty Nur Aziz, pada kegiatan Sarasehan Istri Wali Kota (Rasaikota) 2023 yang digelar di Hotel Sahid Bela Ternate, Selasa (3/10).
‘’Dengan Ceting Emas kita bisa menurunkan angka stunting sebesar 67,7 persen,’’ kata Niken.
Dihadapan istri wali kota seluruh Indonesia, Niken mengungkapkan, kunci keberhasilan penurunan stunting di Kota Magelang adalah sinergi dan kolaborasi seluruh unsur pemerintah dan masyarakat.
Salah satunya dengan merekrut anak-anak remaja menjadi ‘PKK Milenial’, agar dapat bergerak cepat menjawab tantangan perkembangan zaman.
Selanjutnya, Tim Penggerak PKK Kota Magelang melibatkan PKK Milenial untuk turut aktif dalam kegiatan Posyandu, dan memberikan makanan tambahan dengan gizi seimbang kepada baduta/balita yang terindikasi stunting.
Secara terorganisir, Tim Penggerak PKK bertugas mengawasi, mendistribusikan dan membuat laporan terkait penanganan stunting di Kota Magelang.
Baduta/balita stunting akan mendapatkan uang makan Rp20.000 per hari, yang diwujudkan dalam bentuk makanan siap saji selama 90 hari.
‘’Sehingga total satu anak membutuhkan Rp1,8 juta selama satu periode Ceting Emas,’’ terang Niken.
Dalam perjalanannya, lanjut istri Wali Kota Magelang itu, beberapa elemen ikut berpartisipasi menjadi donatur Ceting Emas. Di antaranya, TP PKK melibatkan berbagai organisasi wanita dan OPD untuk menjadi bunda asuh.
Niken menuturkan, program Ceting Emas juga menarik perhatian Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK). Pihak YDKK pada Agustus lalu menyerahkan bantuan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada baduta/balita terindikasi stunting dan ibu-ibu hamil dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK).
‘’Selain itu, TP PKK juga melibatkan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) dalam menyusun menu makanan, dan memberikan edukasi kepada para orangtua baduta stunting,’’ tuturnya.
Sebagai informasi, Raisakota 2023 diselenggarakan tanggal 2-5 Oktober 2023. Forum ini bertujuan sebagai ajang istri wali kota bertukar pikiran dan membangun jaringan yang lebih luas, dalam upaya menguatkan dan memberdayakan wanita dalam menggerakkan sektor ekonomi daerah, sarana dan program kedaerahan.
Selain itu, untuk menguatkan potensi lokal daerah dan kesempatan membangun kemitraan yang strategis di lintas daerah. (Pemkotmgl)