blank
Khoiful Mukhib saat berlaga di 76 Indonesian Downhill 2022 Seri 2 di Ternadi Bike Park, Kudus, Jawa Tengah. Downhiller asal Jepara ini menempatkan posisi runner up dengan torehan catatan waktu 3 menit 15.835 detik. Foto:dok/ist

 

KUDUS (SUARABARU.ID) – Kejuaraan balap sepeda downhill bergengsi yang diinisiasi oleh 76Rider bertajuk 76 Indonesian Downhill 2023 akan segera bergulir pada 30 September dan 1 Oktober 2023 mendatang. Lintasan Ternadi Bike Park, di Kudus, Jawa Tengah.

Lintasan sepanjang 2,3 kilometer dengan lebar trek 1,5 meter, bakal menjadi lokasi adu cepat para downhiller elite Indonesia demi meraih gelar juara 76 Indonesian Downhill 2023.

Perwakilan 76Rider, Agnes Wuisan mengatakan, ratusan downhiller bakal mencari poin maksimal untuk mengamankan posisi podium dari 10 kategori yang dipertandingkan, yakni Men Elite, Women Elite, Men Junior, Men Master A, Men Master B, Men Master C, Men Sport A, Men Sport B, Men Youth dan Women Youth. Lantaran hanya digelar sebanyak satu seri saja untuk tahun ini, ia memprediksi para downhiller akan mengerahkan performa terbaiknya di Ternadi Bike Park demi merengkuh gelar juara.

“76Rider berupaya untuk terus menghadirkan kejuaraan kompetitif bagi para pecinta extreme sport di Indonesia khususnya dari downhill. Ternadi Bike Park di Kudus kami pilih menjadi satu-satunya seri untuk 76 Indonesian Downhill tahun ini, mengingat tracknya yang sudah berkategori C1 dan merupakan yang terbaik di Indonesia,” ungkap Agnes Wuisan.

“Meskipun hanya satu seri, tapi atmosfer kompetisinya sudah terasa panas dan sengit sekali. Apalagi sejumlah downhiller papan atas sudah memastikan diri untuk ikut bersaing menaklukkan Ternadi Bike Park. Kami berharap kejuaraan ini semakin menambah kompetitif balap downhill nasional khususnya di Kudus dan sekitarnya,” tambahnya.

Ternadi Bike Park merupakan track downhill bertaraf internasional dan merupakan yang terbaik di Indonesia. Lintasan yang berada di kaki Gunung Muria ini juga terdaftar dalam Union Cycliste Internationale (UCI) di kategori C1, yang berarti sirkuit dengan obstacle paling ekstrim, baik dari sisi elevasi (ketinggian) maupun segi lintasan yang akan dihadapi para downhiller.

Dengan sirkuit berlevel C1, siapapun yang meraih waktu tercepat di Ternadi Park nanti akan mendapat 40 poin di ranking UCI. Lalu, untuk waktu tercepat kedua mendapat 30 poin dan tercepat ketiga memperoleh 20 poin.

Abdul Hakim yang pada tahun lalu menjadi kampiun 76 Indonesian Downhill 2022 Seri 2 di Kudus kategori Men Elite, mengaku siap tempur demi mempertahankan gelar dan menjadi juara di tahun ini. Meski demikian, pria yang akrab disapa Jambol ini mengakui Ternadi Bike Park bukanlah lintasan yang mudah untuk ditaklukkan. Persiapan fisik serta strategi matang wajib dilakukan jika ingin menjadi yang tercepat.

“Utamanya tentu persiapan dari segi fisik. Karena Ternadi Bike Park lintasannya cukup panjang dan banyak obstacle yang sulit untuk dilewati terutama rock garden. Sehingga butuh banyak latihan dan mempersiapkan fisik dan menjaga stamina agar bisa tampil prima. Saya optimistis meraih hasil maksimal walaupun pasti persaingan di tahun ini lebih ketat, karena kesempatannya hanya satu seri saja,” ujar Jambol yang bernaung di bawah tim 76Rider DH Squad.

Sementara itu, rekan satu tim Jambol yakni Khoiful Mukhib juga siap tampil perkasa guna menaklukkan Ternadi Bike Park. Sebagai local boy, peraih medali emas Asian Games 2018 pada cabor balap sepeda downhill ini rutin menjajal lintasan di kaki Gunung Muria, sehingga tahu betul seluk beluk hingga kiat untuk mengatasi berbagai obstacle yang tersaji di Ternadi Bike Park. Namun ‘perang saudara’ dengan Abdul Hakim pada laga mendatang, harus ia antisipasi dengan persiapan maksimal.

“Di 76 Indonesian Downhill 2022 Seri 2 kategori Men Elite, saya hanya selisih catatan waktu 0,4 detik dari Jambol. Bisa dibilang tahun ini saya siap balas dendam untuk melibas Jambol dengan torehan waktu secepat mungkin. Selain persiapan fisik, antisipasi penggunaan gear sepeda juga penting, seperti pemilihan penggunaan ban maupun mencari line yang tepat, supaya melaju lebih kencang,” tutur Mukhib.

Berada di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan air laut (dpl) pada titik start dan 600 meter dpl pada garis finis, salah satu obstacle section yang paling ‘ganas’ dari Ternadi Bike Park adalah rock garden di akhir lintasan, yang menguji adrenalin downhiller baik dari segi stamina maupun pemilihan strategi untuk menaklukkan trek tersebut.

Selain rock garden, obstacle lain yang tak kalah sulit juga akan menjadi tantangan para downhiller seperti drop, double jump dan table top.

Ali Bustomi