blank
Wakil Bupati Setyo Sukarno (kanan) memukul kentongan untuk menandai pembukaan TMMD. Ikut mendampingi, Dandim 0728 Letkol (Inf) Deny Octavianto dan Kapolres AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah (kedua dan ketiga dari kanan).(Dok.Pendim 0728 Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Upacara pembukaan program TNI Manunggal Membangun Desa(TMMD) Reguler Ke-118 TA 2023 Kodim 0728/Wonogiri, Rabu (20/9), digelar di Lapangan Sendang Janoko Desa Rejosari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. Pembukaannya ditandai dengan pemukulan kentong nada uluk-uluk.

Tampil sebagai inspektur upacara, Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri Setyo Sukarno, Komandan Upacara Kapten (Inf) Slamet Biyanto (Danramil-16/Jatiroto) dan pembaca laporan singkat Pasiter Kapten (Inf) Sriyono.

Ikut hadir, Kepala Staf Korem 074 Warastratama Letkol (Inf) Devy Kristiono, Dandim 0728 Letkol (Inf) Deny Octavianto, Kapolres Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, Kepala Dinas PMD Antonius Purnama Adi, Kepala Dinkes Dokter Setyorini, Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Teguh Setyono.

Juga hadir Kepala Bappeda Litbang, Heru Utomo, Kakanminvetcad IV/34 Kapten (Czi) Irawan Budi Sujarwo, segenap Forkopincam Jatisrono dan Ketua Persit KCK Cabang XLIX Ny Joy Deny Oktavianto.

Dalam amanatnya, Wakil Bupati, menyatakan, pelaksanaan pembangunan melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) telah terbukti efektif, dan sekaligus menjadi cara dalam merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotong- royongan. Juga untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus menjadi wujud motivasi yang sejalan dengan semangat ”Go Nyawiji Sesarengan mBangun Wonogiri.”

TMMD, tandas Wabup, memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan pemerataan pembangunan, khususnya infrastruktur dan sektor sosial lainnya. Sinergitas dan kemanunggalan TNI-Polri dengan rakyat, serta Pemerintah Pusat dan Daerah melalui TMMD seperti inilah, yang kemudian menjadi suatu kekuatan luar biasa, untuk bersama mewujudkan kemajuan di Kabupaten Wonogiri.

Untuk projek pisik hendaknya dilaksanakan dengan niat membangun diri, keluarga dan saudara. Sehingga akan terasa ringan, dilaksanakan dengan sepenuh hati, agar memberikan hasil yang terbaik. Warga masyarakat merasa ”melu handarbeni” (ikut memiliki) dan hasilnya dan dirawat sebaik mungkin, agar memberikan manfaat secara maksimal.
Bambang Pur