KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Muhammad Mugiono terpilih untuk memimpin organisasi Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kebumen.
Dia memperoleh suara terbanyak pada Konferensi Cabang (Konfercab) PMII ke 19 di Aula MWCNU Buluspesantren, Kebumen, Minggu (6/8).
Muhammad Mugiono menggantikan Ketua PC PMII Kebumen sebelumnya, Aris Widodo. Dia akan memimpin PC PMII Kebumen Masa Khidmat 2023-2024.
\Sebanyak 50 peserta menghadiri Konfercab tersebut. Mereka berasal dari tiga kampus yakni IAINU Kebumen, UMNU Kebumen dan Universitas Putra Bangsa (UPB) Kebumen.
Pada Konfercab tersebut muncul tiga nama Calon Ketua PC PMII Kebumen. Mereka M Fahmi Zulfa, Muhammad Mugiono dan Badrul Mu’min.
Adapun yang memiliki hak suara untuk memilih dari perwakilan komisariat dan rayon definitif. Ini meliputi Komisariat IAINU Joko Sangkrip, Komisariat UMNU, Komisariat UPB, dua Rayon IAINU dan dua Rayon UMNU. Dengan demikian terdapat tujuh jumlah suara perwakilan.
Raih Enam Suara
Dari tujuh suara tersebut, Muhammad Mugiono memperoleh enam suara. Sedangkan Badrul Mu’min mendapatkan satu suara. Adapun Fahmi Zulfa tidak mendapatkan suara. Dengan demikian Muhammad Mugiono dinyatakan sebagai pemenang dengan perolehan suara terbanyak.
Ketua PMII Demisioner Aris Widodo menyampaikan setelah ini maka ketua terpilih yang akan memimpin PMII. Dirinya mengucapkan selamat kepada Muhammad Mugiono yang terpilih sebagai PC PMII Kebumen Masa Khidmat 2023-2024.
“Selamat kepada Sahabat Muhammad Mugiono atas terpilihnya sebagai Ketua PC PMII Kebumen Masa Khidmat 2023-2024,”tuturnya.
Dirinya berharap, dalam kepengurusan Muhammad Mugiono dapat membawa PMII lebih progresif.”Semoga membawa PMII Kebumen lebih progresif,”harapnya.
Sementara itu Ketua PMII terpilih Muhammad Mugiono menyampaikan terima kasih atas amanah yang telah dipercayakan kepada dirinya. Kemenangan tersebut bukanlah kemenangan kelompok apalagi pribadi.
“Ini kemenangan bersama. Ini kemenangan PMII yang telah berhasil mengantarkan kami hingga sampai sekarang ini. Setelah ini semua akan menyatu kembali untuk PMII. Perbedaan hanya sebuah dinamika saja,”ungkap Mugiono.
Terkait rencana terdekat, Mugiono menyampiaikan akan fokus pada kaderisasi secara internal dulu. Setelah itu akan mensinkronisasikan gerakan-gerakan dengan instansi yang tidak bertentangan dengan PMII. Ini tentunya untuk melakukan pengawalan isu-isu strategis lokal maupun nasional.
“PMII sebagai organisasi kaderisasi yang berpijak pada nilai-nilai dasar pergerakan (keislaman dan ke Indonesiaan) tentunya senantiasa menjadi organisasi kemahasiswaan yang siap mempertahankan nilai-nilai Ahlussunah Wal Jamaah dan nilai-nilai kebangsaan,”ucap Mugiono.
Komper Wardopo