SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Program Ilmu Studi Administrasi Negara Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, menggelar Focus Group Discussion (FGD) guna mempersiapkan materi modul pembelajaran kewirausahaan berbasis kasus, proyek, dan kemajuan IT.
Kegiatan yang menampilkan dua nara sumber dihadiri stake holder kewirausahaan, di antaranya pemerintah daerah, pelaku bisnis, UMKM dan Prodi Ilmu Administrasi Negara selaku pelaku pendidikan.
“FGD kewirausahaan ini menjadi acara pertama dari 21 kegiatan lain yang merupakan wujud dari pembelajaran. Enam diantaranya kegiatan untuk mahasiswa, tujuh kegiatan untuk meningkatkan kopetensi dosen AN, dan delapan kegiatan untuk inovasi pembelajaran,” kata Koordinator FGD Prodi Administrasi Negara, Dr Purbayakti Kusuma W melalui Humas Unisri Surakarta, Jumat (28/7)
Kegiatan yang berlangsung , lanjut Dr Purbayakti Kusuma, merupakan hasil prestasi prodi Ilmu Administrasi Negara (AN) yang merupakan bagian dari persaingan untuk memenangkan dana hibah dari kementerian.
FGD Kewirausahaan yang yang berlangsung tiga hari sebelumnya, merupakan wujud upaya membentuk inovasi pembelajaran. Disertai harapan output yang dihasilkan adalah informasi berbagai realitas kewirausahaan di lapangan.
Output yang dihasilkan diolah menjadi materi pembelajaran di kampus agar terwujud keselarasan antara materi yang dipelajari mahasiswa dengan realitadi di masyarakat, di pemerintah daerah, dan sektor privat.
“Kami berharap peserta bisa berpartisipasi aktif untuk menceritakan dalam berwirausaha dari awal pembuatan bisnis, tantangan, peluang, pertimbangan memilih produk. Juga mengenai strategi yang dikembangkan, masalah yang terjadi berikut solusi yang harus diambil, sebagai seorang owner. Sehingga hasil yang diperoleh sesuai sebagaimana diharapkan,” jelasnya.
Kegiatan juga menghadirkan Direktur PT Solo Jalabuana Sunu Prasetta dan Alif Arba Danan Abdul F Owner PT Ampyang Jawa selaku narasumber.
Sementara itu Rektor Unisri Prof Dr Sutoyo dalam sambutannya mengapresiasi FISIP, khususnya Prodi AN. Tahun ini prodi dimaksud mendapatkan tiga hibah Kemenristekdikti, terkait berbagai program. Secara umum di 2022/ 2023 banyak hibah yang diterima Unisri.
Artinya trust pemerintah semakin meningkat dengan bukti banyak hibah yang lolos bahkan nilai material sangat fantastis. Pihaknya berharap, kedua narasumber berbagi pengalaman disamping pelaku usaha yang hadir dan Unisri.
Bukan berarti Unisri tidak mampu merumuskan sendiri, karena persoalan yang muncul saat ini kampus itu hanya berkaitan dengan teori-teori.
“Padahal saat ini kampus harus bermitra dengan dunia usaha dan dunia industri dalam rangka membekali mahasiswa agar nanti saat lulus bisa melakukan usaha usaha, bisa mempunyai potensi yang kuat sehingga betul-betul berkontribusi demi kemajuan bangsa dan negara,” tandasnya.
Bagus Adji