Saat menghadiri pelantikan JP3M, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan, perempuan pengasuh pondok pesantren perannya sangat besar terhadap kemajuan pondok pesantren.
“Kalau bicara pengasuh pondok pesantren, tentu beliau-beliau ini diam di pondok pesantren, memelihara pesantren, memelihara santri, memberikan pendidikan. Nah, kalau mubalighot, itu yang dakwah. Artinya datang ke masyarakat umum,” tuturnya
Peran perempuan pengurus pondok pesantren dan mubalighot, menurut pandangan Wagub, harus bisa saling bersinergi.
“Dua sisi ini harus digabungkan. Harus ada musyawarah, sinergi bagaimana mendidik di dalam (pondok), akan tetapi bisa diterima di masyarakat. Artinya apa? Dakwah itu ada metodenya. Nggak boleh kita keras, (nggak boleh) ngomongnya ndak baik. Harus menjaga,” pesannya.
Budaya dalam pondok pesantren, sambung Wagub, adalah langsung memberikan contoh yang bisa diteladani warga pondok pesantren dan menular di lingkungan sekitarnya.
Hery Priyono