SEMARANG (SUARABARU.ID) – Hj Nawal Arafah Yasin terpilih menjadi Ketua Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighah (JP3M) Jawa Tengah, untuk periode 2023-2028.
Pelantikan pengurus baru dari organisasi yang merupakan wadah bagi perempuan pengasuh pesantren dan mubalighoh untuk berkhidmah mendakwahkan Islam ahlussunnah wal jama’ah itu, dilaksanakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja,  Kamis (27/07/2023) oleh Ketua Umum JP3M Hj Hanik Maftukhah Afif.

Saat menghadiri pelantikan JP3M, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan, perempuan pengasuh pondok pesantren perannya sangat besar terhadap kemajuan pondok pesantren.

Merekalah yang memegang kendali manajemen pondok pesantren, baik dari sisi lembaganya, pendidikan, sampai aktivitas para santri di dalamnya.

“Kalau bicara pengasuh pondok pesantren, tentu beliau-beliau ini diam di pondok pesantren, memelihara pesantren, memelihara santri, memberikan pendidikan. Nah, kalau mubalighot, itu yang dakwah. Artinya datang ke masyarakat umum,” tuturnya

Peran perempuan pengurus pondok pesantren dan mubalighot, menurut pandangan Wagub, harus bisa saling bersinergi.

Keduanya bersinergi dalam memberikan pendidikan spiritualitas, mentalitas, moralitas dan karakter mulia kepada santri dan masyarakat.

“Dua sisi ini harus digabungkan. Harus ada musyawarah, sinergi bagaimana mendidik di dalam (pondok), akan tetapi bisa diterima di masyarakat. Artinya apa? Dakwah itu ada metodenya. Nggak boleh kita keras, (nggak boleh) ngomongnya ndak baik. Harus menjaga,” pesannya.

Budaya dalam pondok pesantren, sambung Wagub, adalah langsung memberikan contoh yang bisa diteladani warga pondok pesantren dan menular di lingkungan sekitarnya.

Keteladanan ini, diharapkan bisa mencegah terjadinya kekerasan yang bisa menimpa siapa saja.

Hery Priyono