blank
Ganjar mengandeng istrinya Siti Atikoh, menuju tempat perayaan Waisak di Candi Borobudur. Foto: hms

MAGELANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, harus berjalan kaki ke lokasi puncak peringatan Hari Trisuci Waisak 2567 BE, Minggu (4/6/2023). Padatnya kawasan Candi Borobudur, menyebabkan kendaraan yang ditumpanginya tak bisa melintas.

Momen itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, kala rombongan kendaraan gubernur melintas di Jalan Pramudyawardhani. Pria berambut putih itu sempat membuka jendela mobilnya, untuk menyapa warga sebelum akhirnya turun dari mobil.

Sepanjang kurang lebih satu kilometer, Ganjar berjalan dan masuk ke kawasan Candi Borobudur lewat pintu pengunjung. Setibanya di lokasi transit, langsung disambut tiga menteri Kabinet Indonesia Maju.

BACA JUGA: Sambut Hari Bhayangkara Ke-77 Polri Gelar Lomba Fotografi hingga Film Pendek, Ini Persyaratannya

Tiga menteri itu yakni, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Parekraf Sandiaga S Uno. Pada perjumpaan itu, Ganjar diminta oleh Menteri BUMN, untuk menandatangani secarik kertas yang telah diteken para menteri lainnya.

Turut menyambut pula Ketua Panitia Nasional Hari Tri Suci Waisak 2567 BE, Hartati Murdaya yang sekaligus Ketua Umum Walubi. Ada juga jajaran Forkopimda Jateng dan Kabupaten Magelang.

Dalam sambutannya, gubernur yang khas dengan rambut putihnya itu, menyatakan turut berbahagia, melihat sukacita perayaan Waisak 2023, yang kembali ramai setelah dua tahun dirayakan secara terbatas akibat pandemi covid-19.

blank
Ganjar dan Siti Atikoh menerbangkan lampion saat perayaan Waisak di Candi Borobudur. Foto: hms

BACA JUGA: PAD Wonogiri Terealisasi Sebesar 113,58 Persen dari Target

”Waisak tahun ini bisa diselenggarakan kembali dengan ramai, masyarakat juga datang berbondong-bondong,” kata Ganjar.

Gubernur Jateng dua periode itu, kemudian membeberkan dokumen berisikan mimpi besar pembangunan di Kawasan Candi Borobudur, yang sudah lama dinantikan.

”Tadi saya langsung ditodong tanda tangan, mudah-mudahan itu bagian dari mimpi-mimpi besar yang lama sekali belum tereksekusi, malam ini tereksekusi,” ungkapnya.

BACA JUGA: Tingkatkan Layanan, Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng Terapkan Face Recognition untuk Boarding

Mimpi itu yakni, menjadikan Borobudur sebagai tempat pariwisata kelas dunia, juga sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha di seluruh dunia.

Ganjar menyampaikan, penuhnya jalan yang membuatnya harus berjalan kaki ke lokasi acara, menjadi bukti bahwa masyarakat telah menantikan momen untuk kembali menikmati meriahnya perayaan Waisak.

”Tadi saya macet di jalan, apa sih yang diinginkan masyarakat? Kami ingin nonton pesta lampion dalam perayaan Waisak. Sesuatu yang semua agama terlibat, termasuk mereka yang rindu piknik. Saya sebagai gubernur, menyampaikan selamat datang. Mudah-mudahan semua bahagia dan senang di tempat ini,” tandasnya.

Riyan