blank
Warga mengantre membeli pasar murah pangan di Alun-alun Kebumen, Jumat 26/5.(Foto: SB/Kominfo Kebumen)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Provinsi Jawa Tengah Jateng (Jateng) bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen menggelar gerakan pangan murah di Alun-alun Kebumen, Jumat (26/5).

Acara disambut antusias masyarakat setempat. Terbukti warga berdatangan ke Alun-alun Kebjmen untuk berbelanja dan membeli berbaga kebituha pokok pangan yan disediakan Pemerintah beasma BUMN dan BUMD dengan harga murah.

Kepala Dishanpan Provinsi Jateng, Dyah Lukisari mengatakan, gerakan pangan murah seperti ini untuk mengurangi dampak inflasi. Kegiatan tersebut dapat mendukung kestabilan pasokan dan harga. Gerakan pangan murah ini dilaksanakan karena indeks harga konsumen di Kabupaten Kebumen yang tertinggi di pulau Jawa.

“Gerakan ini rutinitas yang dilakukan oleh Dishanpan Provinsi Jateng yang digelar kali ini merupakan salah satu upaya dilakukan dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan harga pangan, sekaligus untuk mengendalikan dampak inflasi,”tutur Dyah.

Ia mengakui, Kabupaten Kebumen dipilih untuk kegiatan ini, karena tiga minggu sebelumnya, indeks harga konsumen di wilayah ini merupakan yang tertinggi di Pulau Jawa. Karena itu dalam kegiatan itu penyelenggara menghadirkan gabungan kelompok tani (Gapoktan), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menyediakan dan menjual produk mereka, dengan dibantu uang transportortasi.

blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto ikut berbaur dengan warga yang mengantre pasar murah pangan di Alun-alun setempat, Jumat 26/5.(Foto:SB/Kominfo Kebumen)

“Masyarakat bisa membeli bahan-bahan pokok yang kami sediakan dengan harga yang sangat terjangkau, seperti beras, minyak, telur, bawang merah, bawang putih dan juga daging. Jadi produk bahan pokok yang dijual untuk masyarakat Kabupaten Kebumen lebih murah daripada di pasar. Misalkan telur harga biasa Rp 31.000 per kilogram, dijual dengan harga Rp 28.000 per kilogram, selisihnya bisa Rp 3.000. Termasuk bawang merah dan beras harganya lebih murah,”ujarnya.

Selanjutnya beras dijual dengan harga Rp 47.500 per 5 kilogram, bawang merah Rp 30.000 per kg, gula Rp13.500 per kg, capai Rp16.000 per kg, bawang putih Rp27.000 per kg, minyak goreng Rp 13.500 per liter, tepung terigu Rp 12.000 per kg.

“Untuk pemerataan maka pembeliannya dibatasi seperti telur itu maksimal dua kg, minyak 2 liter, dan beras 10 kg. Demikian juga bahan pokok yang lain,”imbuh dia.

Pada gerakan pangan murah ini, pihaknya menyediakan beras sebanyak 3 ton, cabai 150 kg, telur 1 ton, daging ayam 20p kg, bawang merah 300 kg, bawang putih 200 kg. Pada saat yang sama, pemerintah juga menyediakan layanan vaksin booster.

Jangan Hanya Satu Titik

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan terima kasih kepada Dishanpan Provinsi Jateng yang berkontribusi mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Kebumen.

“Melihat kondisi saat ini semua harga kebutuhan pangan pokok naik, yang dibuktikan gerakan pangan murah disini diserbu sejak pagi bahkan sebelum acara belum mulai sudah ramai,”tutur Arif Sugoyanto.

Menurut Bupati, antusias masyarakat luar biasa. Persediaan telur 1 ton saja beberapa jam sudah habis diserbu melihat harganya memang murah.

“Gerakan pangan murah memang harganya di bawah pasar semuanya. Hal ini dapat membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pangan pokok yang terjangkau untuk memenuhi gizi yang menyambung dengan penanganan stunting juga,”ujar Arif Sugiyanto.

Ia berharap, ke depan gerakan pangan murah itu tidak hanya di satu titik saja, tapi bisa merambah ke kecamatan lainnya di Kabupaten Kebumen, supaya merata dis emua wilayah kabupaten.

Komper Wardopo