“Hal ini merupakan salah satu bukti pemerintah berperan aktif bekerja sama dengan perguruan tinggi di Taiwan untuk mencapai kesejahteraan bersama bagi warga negara Taiwan,” imbuh mahasiswa Magister Manajemen ini.
Agents of change
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian (KK) Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM, Ph.D. (AFHEA) mengungkap apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan CJCU kepada mahasiswa UKSW untuk belajar di Taiwan.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya dapat belajar bahasa dan budaya Taiwan, namun juga mendapatkan insight, pengalaman konkrit terkait SDGs yang dapat menjadikan mahasiswa sebagai agents of change,” ungkapnya.
Mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Kresno Mukti Bagyatmojo juga tidak mau menyia-nyiakan kesempatan belajar budaya baru di Taiwan.
Menurutnya, budaya dan gaya hidup di Taiwan sangat patut ditiru, seperti halnya gaya hidup yang tertib dan disiplin, dan sangat menghargai waktu.
“Orang Taiwan sangat tepat waktu, mereka berjalan sangat cepat dan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat pula,” ujarnya.
Kejujuran juga menjadi nilai yang sangat dijunjung tinggi oleh penduduk Taiwan. Terbukti dari seorang teman dari CJCU yang mengembalikan koin kembalian tiket milik orang lain. Selain itu, penduduk Taiwan juga berusaha membenahi dan menjaga lingkungan.
“Penduduk di sini sangat suka berjalan kaki. Udara di Taiwan benar-benar segar,” ungkapnya.
Pemerintah Taiwan pun tak lepas dari pengamatan Kresno. Ia sangat terkesan bagaimana CJCU dan sejumlah perusahaan melakukan tanggung jawab sosial dan memberdayakan komunitas lingkungan sekitar.
Bahkan penduduk lansia masih bisa tetap aktif dalam kehidupan mereka.
Ragam Aktivitas untuk Beri Pengalaman Baru bagi Mahasiswa
Dalam wawancara yang dilakukan, Selasa (23/05/2023) sekembalinya peserta ke tanah air, Co-leader GlobEES Ryan Herman Ludwig Bundt membeberkan kegiatan unik yang dilakukan mahasiswa selama mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan tersebut adalah kelas Do It Yourself (DIY) di mana mahasiswa belajar membuat hiasan kepala tradisional Taiwan, clay model dari Sweet Potato Man, menulis kaligrafi Chinese, memasak sweet potato snack, dan lainnya.
Kegiatan lainnya yang dilakukan adalah field trip ke berbagai lokasi bersejarah di Taiwan diantaranya National Museum of Taiwan History, Anping Fort dan sebagainya.
Selain itu juga sharing dengan mahasiswa asing dari Taiwan maupun mahasiswa asing lain seperti Jepang, Jerman, Burundi, Tanzania, Malaysia, dan Thailand yang berkuliah di Taiwan.
Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat belajar budaya dan Bahasa Taiwan serta dapat menjadi agen perubahan di Indonesia melalui perilaku sehari-hari seperti tema GlobEES “U Change”.
“Misalnya dengan mengurangi penggunaan plastik, mencontoh budaya tertib dan antri di Taiwan, serta mengimplementasikan program USR milik CJCU di Indonesia,” pungkasnya.
Kegiatan GlobEES ini juga diikuti oleh 6 mahasiswa dari UKDW dan 7 mahasiswa CJCU.
Wied