Zakariya Anshori

JEPARA (SUARABARU.ID)- Kejadian tidak mengenakan menimpa salah satu aktivis Jepara, yang sekaligus pengurus Nahdlatul Ulama (NU), Zakariya Anshori. Pasalnya, usai digelarnya pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Tata Ruang dan Wilayah (Ranperda RT/RW) di ruang audiensi Gedung DPRD Kabupaten Jepara dirinya mendapat intimidasi dari seseorang yang tidak dikenal, Rabu (3/5/2023).

Hal ini buntut dari sikap Zakariya Anshori yang getol menolak tambak udang di Karimunjawa. Seperti diketahui, pro dan kontra terkait keberadaan tambak udang di Karimunjawa semakin memanas. Beberapa pihak, baik yang pro maupun yang kotra melakukan aksi demo di depan Gedung DPRD Kabupaten Jepara.

Warga Karimunjawa Kemah di Halaman Kantor DPRD Jepara Kawal Ranperda RTRW. (Dok Save Karimunjawa)

Hal ini terlihat puluhan warga Karimunjawa yang menolak kehadiran tambak udang melakukan kemah di halaman kantor DPRD. Mereka terdiri dari perwakilan petani rumput laut, nelayan, paguyuban biro wisata, tour guide, paguyuban hotel dan restoran Karimunjawa Jepara. Aksi Save Karimunjawa melakukan aksi kemah Selasa (02/05/2023) malam.

“Di lantai 2 gedung DPRD, di seputar tangga saya mendapatkan intimidasi dari seseorang yang mengatakan kepada saya untuk tidak mengurusi Karimunjawa. Dia mengatakan ojo urusan karo Karimun”, ungkap Zakariya.

Menurut Zakariya ciri-ciri orang yang mengintimidasi dirinya memakai baju hitam, berambut ikal dan memakai kalung baja. “Dia sangat arogan dengan mengancam saya”, beber Zakariya yang juga salah satu pengurus RMI MWC NU Tahunan tersebut.

Menindaklanjuti hal tersebut dirinya akan membuat lapora ke kepolisian. “Sebagai warga NU saya akan memberikan kuasa hukum kepada Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH NU) Kabupaten Jepara, untuk membuat laporan kepolisian atas intimidasi yang menimpa diri saya”, pungkas Zakariya.

ua