KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)- Polresta Magelang hingga saat ini belum pernah menerima adanya laporan orang hilang yang terkait dengan pembunuhan massal yang dilakukan dukun pengganda uang di Banjarnegara, Slamet Tohari.
Meskipun demikian , Kapolresta Magelang Kombes (Pol) Ruruh Wicaksono telah meminta seluruh jajaran polsek yang ada di Polresta Magelang untuk mencari apakah ada masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya.
“Setelah adanya informasi adanya korban pembunuhan massal dukun pengganda uang di Banjarnegara, saya meminta seluruh jajaran polsek yang ada di Polresta Magelang untuk mencari apakah ada masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya. Namun, dari seluruh polsek di Polresta Magelang tidak ada masyarakat yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya,” kata Kapolresta Magelang, Kombes (Pol) Ruruh Wicaksono kepada wartawan, Senin (10/4/2023).
Ruruh Wicaksono mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum pernah menerima adanya laporan orang hilang terkait pembunuhan di Banjarnegara tersebut.
Menurutnya, setelah tim DVI Polda Jawa Tengah melakukan identifikasi terhadap sejumlah jenazah yang diduga merupakan korban pembunuhan oleh Slamet Tohari, ternyata ada dua orang warga Kecamatan Mertoyudan menjadi korban. Yakni, sebanyak dua terdiri atas orang yakni ibu dan anak warga Kecamatan Mertoyudan.
Baca juga :Hilang 2 Tahun, 2 Warga Kabupaten Magelang Diduga Jadi Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Ruruh menambahkan, setelah adanya informasi dua warga Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang yang diduga menjadi korban dukun pengganda uang tersebut, pihak Polsek Mertoyudan mendatangi rumah korban dan keluarga korban untuk memastikannya.
Ia menjelaskan, dari keluarga korban tersebut menjelaskan dua anggota keluarganya tersebut hilang hampir dua tahun lalu, tetapi tidak pernah melaporkan ke polisi.
“Karena, yang bersangkutan pergi ke luar kota langsung dan tidak pernah melaporkan ke kita ( polisi,red),” tandasnya.
Untuk mengantisipasi agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi, khususnya bagi warga Kabupaten Magelang, Polresta Magelang telah memberikan imbauan ke masyarakat Kabupaten Magelang agar tidak mudah percaya terhadap orang yang modus bisa menggandakan uang.
“Kami mengimbau masyarakat Kabupaten Magelang untuk lebih cerdas, tidak ada apalagi zaman seperti saat ini yang bisa menggandakan uang,” harapnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk melaporkan diri ke polisi terdekat, apabila ada anggota keluarganya yang hilang. Hal itu dilakukan, agar kepolisian bisa mengambil tindakan
“ Atau bila ada aktivitas warga yang mencurigai atau mengetahui ada orang yang mengaku bisa menggandakan uang segera laporkan. Sehingga, tidak terjadi seperti di Banjarnegara,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang asal Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang yang diduga menjadi korban dukun pengganda uang asal Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Kedua orang tersebut yakni Theresia Dewi (49) dan anaknya Okta Ali Abriyanto(32). W. Cahyono