KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sesosok mayat laki-laki bertato ditemukan terapung di Samudera Indonesia, berjarak kurang lebih 2 mil (4 km) dari lepas Pantai Pasir, Desa Pasir, Kecamatan Ayah, Kebumen.
Nelayan menemukan mayat yang belum diketahui identitasnya saat mereka tengah pulang melaut mencari ikan, sekitar pukul 17.30 WIB, Sabtu (8/4).
Kapolres kebumen AKBP Burhanuddin saat dikonfirmasi melalui Kasi Humas Polres AKP Heru Sanyoto mengungkapkan, temuan oleh nelayan itu selanjutnya dilaporkan ke Tim SAR Rukun Nelayan Pasir.
“Setelah mendapatkan laporan, lalu korban dievakuasi ke daratan. Informasi yang kami terima, yang mengevakuasi korban Tim SAR Lawet Perkasa dengan mendatangi titik sesuai informasi dari SAR Rukun Nelayan Pasir,”jelas AKP Heru.
Adapun ciri-ciri korban, lanjut AKP Heru, usia kurang lebih 35 tahun, tinggi badan 170 cm, rambut lurus, dengan perawakan gemuk.
Saat ditemukan, ciri-ciri lain korban mengenakan kaos lengan panjang warna biru pada bagian punggung bertuliskan Hilman Putra Mandiri dan gambar kepiting, bercelana pendek boxer warna hitam bergaris merah dan biru, serta menggunakan celana dalam warna biru.
Lebih lanjut diungkapkan AKP Heru, sidik jari korban serta wajah sudah mulai rusak sehingga mengalami kendala identifikasi. Selanjutnya setelah diperiksa Tim Inafis Polres, mayat tersebut dikirim mengunakan mobil ambulans PMI Kebumen ke RSUD dr Sudirman.”Saat ini jenazah masihdi RSUD Kebumen guna pemeriksaan lebih lanjut,”terang AKP Heru.
Adanya kejadian itu, Polres Kebumen mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa melaporkan ke Polres Kebumen untuk mempercepat proses identifikasi korban.
Secara terpisah Ketua Tim SAR Nelayan Ayah sekaligus Ketua HNSI Kebumen Bejo menyatakan, pihaknya yang menerima laporan dari anggota rukun nelayan segera mengevakuasi mayat lelaki itu ke Pantai Pasir.
Sejak penemuan mayat oleh nelayan, pihaknya juga telah membagikan informasi tersebut ke kelompok nelayan di Kebumen, Purworejo dan Cilacap.“Di tubuhnya ada ciri bertato, tiga gambar. Semoga segera ada keluarga yang mengakuinya,”ujar Bejo.
Komper Wardopo
