Transisi Energi, PLN Buka Kolaborasi Global Tingkatkan Kapasitas SDM
JAKARTA ( SUARABARU.ID) – PT PLN (Persero) sepakat salah satu kunci penting dalam keberhasilan transisi energi adalah kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu PLN siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan standarisasi kompetensi SDM menghadapi agenda transisi energi.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan transisi energi tidak bisa dihindari, maka untuk bisa menjalankan target ini perlu adanya penguatan di sisi human capital.
“Transisi energi ini penting. Semua belahan dunia melakukan transisi energi. Untuk itu, kesiapan sisi human capital ini menjadi sangat penting,” ujar Rida yang mewakili Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam acara Human Capital Summit yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (21/3).
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) Prahoro Yulijanto Nurtjahyo menjelaskan, sejak dimulainya roadmap menuju net zero emission (NZE) di tahun 2060, Human Capital Summit merupakan event pertama yang diadakan terkait penyiapan human capital untuk menyongsong transisi energi. Untuk itu, peningkatan kapasitas SDM ini butuh kolaborasi bersama.
“Saat ini bukan eranya kita jalan sendiri-sendiri, perlu kolaborasi apik nan cantik yang bisa membawa kita bersama-sama menuju tujuan ini (NZE 2060). Tidak hanya dari sisi policy maker dan program saja tetapi juga kompetensi dari SDM,” ujar Prahoro.
Dalam mengadaptasi transisi energi ini, PLN tidak hanya menjalankan beberapa inisiatif dari sisi pembangkitan dan infrastruktur, tetapi juga dengan memperkuat kapasitas SDM Insan PLN.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN memperkuat kebijakan internal untuk mengelola transisi energi dan resiko iklim dengan menetapkan Peraturan Direksi tentang Kebijakan Strategis Penanganan Perubahan Iklim. Selain itu PLN juga melakukan banyak program capacity building SDM serta mengakselerasi kemampuan SDM melalui berbagai pengayaan dan tambahan keilmuan.
“Di situ kita siapkan bagaimana mengelola emisi, mitigasi, funding, termasuk yang saya sampaikan yang paling penting adalah menyiapkan program capacity building SDM,” kata Darmawan.
Bahkan kata Darmawan, PLN tak segan mengirimkan SDM terbaiknya untuk menimba ilmu ke luar negeri. Menggandeng lembaga internasional, seperti USAID, United Nations Office for Project Service (UNOPS), World Bank, Asian Development Bank (ADB), Japan International Coorperation Agency (JICA), dan Kedutaan New Zealand, PLN membuat SDM menjadi lebih lincah dan adaptif.
“Yang kami butuhkan saat ini adalah kolaborasi, sinergi, kerja sama dengan berbagai organisasi dari dalam negeri dan luar negeri guna mendorong transisi energi ini. Sebagai jantung perekonomian Indonesia, seluruh kekuatan yang dimiliki PLN merupakan tonggak utama perjuangan transisi energi,” pungkas Darmawan.
Hadepe