blank
Pawai Kota Magelang Rumah Bersama dirangkai dengan Tarhib Ramadhan berlangsung meriah. (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pawai Kota Magelang Rumah Bersama dirangkai dengan Tarhib Ramadhan yang berlangsung kemarin di seputar Alun-alun, berlangsung meriah. Pawai ini sekaligus menunjukkan kerukunan dan toleransi antarumat beragama di kota tersebut.

Pawai dimeriahkan drumband Genderang Suling Canka Lokananta Akmil Magelang, Tari Soreng dari SMA Negeri 1 Magelang, dan beberapa atraksi budaya dari masyarakat. Untuk Tarhib Ramadhan melibatkan 3.000 siswa SMP, 600 siswa SD dan 600 siswa TK.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengemukakan acara ini merupakan momentum untuk menunjukkan bahwa Kota Magelang bisa menjadi ‘rumah bersama’ dan ‘kota toleran’.

Dokter spesialis penyakit dalam itu berpesan agar semua pemeluk agama baik itu Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu maupun Konghucu harus bisa menerapkan tepo seliro (tenggang rasa). Orang kaya juga harus bisa tepo seliro kepada yang miskin, guru harus gemati (menyayangi) dengan muridnya, demikian juga sebaliknya.

‘’Kita jaga Kota Magelang agar selalu kondusif. Saya berharap di Kota Magelang ada kesetaraan, semangat, tepo seliro. Karena tepo seliro ini yang menjadi dasar kita untuk bahagia,’’ katanya.

Lebih lanjut, dokter Aziz menegaskan, semangat Bhinneka Tunggal Ika harus dirawat dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekedar slogan. Dia juga mengajak umat muslim untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan agar mendapat berkah di bulan yang mulia ini.

Pada acara pejabat Forkopimda Kota Magelang, Kepala Kemenag Kota Magelang dan ketua FKUB menandatangani Deklarasi Magelang Rumah Bersama. Deklarasi itu menyatakan tekad masyarakat Kota Magelang untuk setia dan menjunjung tinggi tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Selanjutnya, secara aktif menjadikan Kota Magelang sebagai rumah bersama yang aman damai dan harmonis.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang Imam Baihaqi mengemukakan, pawai ini menyiratkan toleransi dan kebhinekaan seluruh agama, ras, etnis yang ada di Kota Magelang.

Sedang Tarhib Ramadhan untuk memberikan pemahaman bagi anak-anak berkaitan dengan Bulan Ramadhan. Anak-anak dari TK sampai SMP diajak menyambut Ramadhan dengan gembira, dengan membuat atribut dan slogan untuk menjaga kesucian bulan tersebut.

‘’Kegiatan ini untuk menanamkan religius kepada anak-anak. Harapannya pendidikan karakter sudah masuk, sehingga anak-anak memiliki akhlak mulia dan budi pekerti yang baik, untuk dilakukan di rumah, di sekolah dan di masyarakat,’’ terang Imam. (pemkotmgl)