Iring-iringan kemudian berhenti di depan gerbang, kemudian masuk ke dalam di awali rombongan Bupati, Wabup dan Forkompimda. Sedang di belakangnya para pembawa Boyong dan sejumlah benda pusaka.
Benda benda pusaka tersebut diserahkan kembali untuk diletakkan di dalam pendapa, termasuk Grobog atau grabag dan sejumlah keris. Setelah itu Bupati dan rombongan ke luar pendapa menuju Alun-Alun Purwodadi.
Di Alun-alun masyarakat sudah menunggu, untuk berebut gunungan. Bupati Sri Sumarni dalam sambutan berbahasa Jawa mengatakan prosesi Boyong Grobog menandai pemindahan pemerintahan dari kelurahan Grobogan ke Purwodadi pada 3 Maret.
“Hari ini ada 20 gunungan dan 280 tumpeng untuk dinikmati bersama sebagai tanda syukur di HUT ke-297 Grobogan. Mari kita bergotong royong membangun Grobogan sehingga masyarakat lebih makmur dan sejahtera,” kata Bupati Sri Sumarni.
Setelah dilakukan pemotongan tumpeng, masyarakat yang sudah memadati alun-alun langsung berebut gunungan yang berisi hasil bumi, seperti padi, sayuran dan buah-buahan.
Tya Wiedya