Sunyunarti menambahkan, virus LSD tidak berpengaruh terhadap nafsu makan sapi miliknya. “Makan minum (sapi) masih normal, kalau (penyakit) manusia kayak penyakit herpes,” imbuh Sunyunarti.
Hingga saat ini, dirinya masih bingung cara mengatasi penyakit tersebut. Ia mengobati sapi miliknya yang terserang virus LSD berbekal ilmu dari para tetangga yang memiliki sapi dengan penyakit yang sama.
“Masih bingung cara menanggulanginya. Akhirnya dikasih tahu tetangga, kemudian saya beri sitrun yang dicampur air hangat terus dioleskan ke bagian luka. Semoga segera sehat,” tandas Sunyunarti.
Untuk diketahui, ciri-ciri sapi terserang LSD menunjukkan beberapa gejala seperti demam, timbulnya benjolan-benjolan pada kulit dengan batas yang jelas, keropeng pada hidung dan rongga mulut dan pembengkakan pada kelenjar pertahanan.
Kudnadi Saputro