blank
Biskuit Khong Guan. Foto: Dok/momosophiemorgan.blogspot.com

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kamu pasti tahu apa itu Khong Guan. Tidak sedikit masyarakat Indonesia, bahkan secara umum mengenal brand Khong Guan sebagai salah satu makanan yang wajib ada di Hari Raya Lebaran.

Padahal sebenarnya tidak ada kewajiban untuk menyediakan kue kering ini. Lantas kenapa Khong Guan jadi kue khas lebaran di Indonesia?

Dikutip dari Suara.com, saat Lebaran rasanya kurang lengkap jika meja tamu tanpa biskuit atau kue kering Khong Guan. Keberadaan sebuah kaleng besar berwarna merah terasa sangat bersahabat untuk menyambut orang-orang yang hadir bersilaturahmi di hari Lebaran.

Sejarah Khong Guan

Merek biskuit Khong Guan sejatinya berasal dari Singapura. Dalam situs resminya, brand ini didirikan oleh imigran asal Fujian, China, yaitu Chen Choo Keng dan Chew Choo han. Awalnya mereka bekerja di pabrik biskuit di Singapura.

Singkat cerita saat masa penjajahan, bisnis menjadi kacau dan mereka sempat membuat sendiri biskuit untuk dijual. Terhalang oleh sulitnya bahan baku, mereka sempat menjual garam dan sabun, sebelum akhirnya kembali lagi ke Singapura dan memulai usaha biskuit lagi.

Inovasi dimulai sejak Chew Choo Han menemukan mesin bisnis tua dan membelinya untuk digunakan. Dengan sistem produksi yang semi-otomatis, keduanya berhasil membuat operasional pabrik kembali berjalan. Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited kemudian diresmikan di tahun 1947.

Brand ini masuk Indonesia pada tahun 1980-an, dan kini telah memiliki banyak produk selain kaleng biskuit legendaris yang dikenal semua orang.

Khong Guan sendiri hadir sejak Indonesia berada di era perjuangan. Pada era-era biskuit ini populer, Indonesia masih dalam masa kemerdekaan yang penuh perjuangan. Konflik kepentingan terjadi di berbagai lokasi, dan membuat masyarakat harus berjuang melawan saudaranya sendiri.

Sejarah panjang Khong Guan dan masyarakat Indonesia mungkin adalah salah satu hal besar yang membuatnya sangat identik dengan perayaan Lebaran. Sejak dipasarkan dahulu, harganya cenderung cukup terjangkau sehingga segmen pasar yang dimiliki benar-benar luas.

Tidak heran jika banyak sekali rumah yang menjadikannya sajian wajib saat Lebaran. Dengan harga yang terjangkau ini terdapat banyak sekali varian biskuit yang bisa disajikan, dan orang juga tak perlu repot mencari tempat sajinya.

Sebab kaleng yang berukuran besar menyediakan beberapa layer biskuit yang bisa dinikmati selama perayaan Lebaran. Selain itu, anak-anak hingga orang dewasa juga menyukai cita rasa biskuit kalengan ini.

Alasan lain yang menjadikan Khong Guan layak jadi kue khas Lebaran adalah karena awet dan tahan lama. Sebagaimana kita tahu, perayaan lebaran di Indonesia masih meriah hingga seminggu pertama.

Namun tak jarang, di masyarakat daerah tertentu perayaan lebaran masih semarak hingga selama satu bulan. Nah, biskuit kalengan seperti Khong Guan masih bisa dinikmati meskipun kemasannya telah dibuka berhari-hari. Sehingga camilan ini dapat dinikmati sebagai sajian lebaran yang tahan lama.

Biskuit kalengan seperti Khong Guan dipilih menjadi kue khas lebaran juga karena kemudahannya. Orang tidak perlu membuat kue kering lebaran seperti nastar, lidah kucing, putri salju dan sejenisnya. Cukup menyajikan biskuit Khong Guan, tidak perlu repot-repot.

Ning Suparningsih