blank
Hamka Hamzah

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Mantan pemain timnas, Hamka Hamzah meminta secara tegas siapa pun yang menjadi Ketua Umum (Ketum) nanti harus bisa menggelar kembali Liga 2 dan Liga 3.

Demikian ditegaskan Hamka saat menghadiri acara diskusi sepakbola nasional yang diadakan PSSI Pers di Myten Coffee, Senayan Park, Jakarta, Senin (13/2/2023).

Dalam diskusi yang turut dihadiri tiga calon Ketum PSSI, yakni Doni Setiabudi, Fary Djemy Francis dan Arif Putra Wicaksono serta beberapa wakil dan Exco PSSI tersebut, Hamka Hamzah turut melontarkan unek-uneknya.

Eks pemain Persija Jakarta itu sangat berharap siapa pun yang menjadi Ketua Umum nanti, tuntutannya hanya satu ia mau Liga 2 dan Liga 3 yang dihentikan harus bisa digulirkan kembali,

“Bapak-Bapak pemaparannya sangat hebat kalau saya simpel kompetisi bapak perbaiki saja dulu tidak usah yang lain kalau itu diperbaiki saya yakin sepakbola akan maju,” kata Hamka Hamzah.

“Kalau cuma angan-angan mau grassroot, pembinaan itu sudah dilakukan hampir semua ketua umum sudah dilakukan selama saya jadi pemain sepakbola selama 21 tahun. Saya rasa itu keberhasilan sangat kecil, saya mau kompetisi diperbaiki tidak usah ke Eropa cukup contoh Malaysia, Thailand mereka bisa sesukses ini,” terang Hamka,

“Saya juga titip pesan kepada Bapak-Bapak, ini juga seharusnya ada Bapak Erick Thohir sama Pak La Nyalla karena masih ada hutang PSSI lama untuk melanjutkan kompetisi Liga 2 dan Liga 3,” sambungnya.

Lebih jauh Hamka menyebut selama ini para pengurus PSSI hanya menjadikan organisasi tersebut sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan yang lebih baik di bidang politik.

“Selama ini mereka 30 persen memajukan sepak bola dan 70 persen fokus politik,” kata Hamka.

Hamka menyatakan seharusnya kondisi itu dibalik. Artinya 70 untuk kepentingan sepakbola dan 30 persen lain-lain.

“Harusnya dibalik, kalau kaya gitu ya enggak maju-maju sepak bola Indonesia. Yang maju bukan Timnas Indonesia tapi bapak-bapak yang jadi pengurus yang maju di bidang politik,” ujarnya.

Hamka kemudian menyinggung mengenai bagaimana para pengurus PSSI bisa sangat terkenal di Indonesia. Situasi berbeda justru terjadi di negara yang lebih maju sepak bolanya.

Pemain FC Bekasi City itu juga menyoroti bagaimana kompetisi menjadi hal yang sangat krusial untuk memajukan sepak bola Indonesia. Menurut Hamka, jika kompetisinya baik, hal lain pada sepak bola Indonesia juga akan baik.

“Kalau nanti terpilih, saya minta kompetisinya diperbaiki dulu, kalau itu sudah baik yang lain saya rasa akan mengikuti,” tutur Hamka.

Hamka pun berharap ada hal yang baru di tubuh PSSI. Para pengurus yang bisa mengurus liga dengan baik. “Tidak seperti sekarang ini tiba-tiba Liga 2 dan Liga 3 dihentikan,” tandas Hamka.

Adapun agenda pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Exco akan dilaksanakan di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Kamis (16/2/2023) nanti.

Para pemilik suara PSSI berjumlah 86 plus satu federasi tambahan. Ke-86 suara itu terdiri dari 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, 34 asosiasi provinsi (asprov), dua asosiasi, dan satu federasi futsal Indonesia.

Penetapan pemilik suara ini berdasarkan peserta kompetisi untuk Liga 1, Liga 2, dan 3. Seluruh atau 18 klub Liga 1 otomatis berhak memilih, sedangkan dari Liga 2 dan Liga 3 hanya 16 atau dipilih berdasarkan posisi dari kompetisi musim sebelumnya.

Muhaimin