blank
Bupati dan jajaran Forkompimda Wonosobo saat mengikuti acara roadshow daring tetang stunting bersama Menko PMK Prof Dr Muhadjir Effendy, MA. Foto : SB/dok Diskominfo

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem masih menjadi tantangan berat yang dihadapi bangsa Indonesia. Keduanya harus ditangani dengan baik untuk menggapai cita-cita Indonesia Maju tahun 2045.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan, di daerahnya, angka kemiskinan tahun 2021-2022 mengalami penurunan sebesar 1,5 persen dan prevalensi stunting menurun 5,4 persen. Selanjutnya ke depan di daerah pegunungan ini akan zero kemiskinan ekatrem dan kasus stunting.

Afif mengatakan hal tersebut dalam acara roadshow daring bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem secara virtual di Pendopo Selatan.

Hal ini, menunjukkan bahwa semua pihak terkait baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha berhasil menjalin kerjasama dan kolaborasi menurunkan stunting dan kemiskinan di Wonosobo.

“Upaya yang dilakukan pemerintah adalah gerakan #GerimisMesra #CegahStunting dengan berbagai program pentahelix,” papar Bupati dididampingi jajaran Forkopimda setempat.

Selain itu, papar Bupati, isu yang menjadi indikator penurunan stunting berupa kemiskinan, integrasi pelayanan kesehatan anak dan ibu, tingkat perubahan perilaku hidup sehat, kepemilikan sarana sanitasi dasar, tingkat asupan gizi seimbang, pemeriksanaan kesehatan catin dan imunisasi dasar lengkap.

Program Unggulan

blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat. Foto : SB/dok Diskominfo

“Ada Dapur Sehat Anti Stunting (Dahsat), program Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting (Tangkas). Gerakan entaskan kemiskinan menuju sejahtera (Gerimis Mesra) menjadi program unggulan Pemkab Wonosobo,” ujarnya.

Sementara itu, Menko PMK, Prof Dr Muhadjir Effendy menyampaikan, acara ini juga untuk mengetahui intervensi spesifik penanganan stunting dari wilayah masing-masing, inovasi yang telah dilakukan dan sumber pembiyaan kegiatan.

Sehingga, lanjut dia masing-masing Kabupaten/Kota di Indonesia dapat menyaksikan saling bertukar pengalaman, agar semuanya tersistem dan berkelanjutan dengan baik.

“Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, stunting diharapkan bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024, Presiden meminta pimpinan daerah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen pada tahun 2024 mendatang, menuju Indonesia Maju,” ungkap Muhadjir.

Menko PMK juga mengapresiasi terhadap inovasi dan program yang telah diterapkan oleh Kabupaten/Kota dalam upaya penurunan angka stunting serta penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia.

“Secara umum kabupaten dan kota sudah dalam track yang benar sebagai wujud upaya kita untuk menghapus stunting dan kemiskinan ekstrem ini,” pungkasnya.

Muharno Zarka