blank
Ganjar melambaikan tangan perpisahan pada komunitas tuna daksa, Satu Hati Klaten, yang hendak kembali pulang ke kampung halamannya. Foto: hms

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ada cerita membanggakan sekaligus mengharukan, dari belasan penyandang disabilitas tuna daksa. yang tergabung dalam Komunitas Satu Hati Klaten.

Mereka menempuh waktu lima jam mengendarai motor, untuk bisa menemui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Puri Gedeh, Semarang, Senin (30/1/2023).

Meski memiliki keterbatasan fisik, tak menyurutkan semangat para difabel ini untuk bertemu Ganjar. Mereka mengendarai sepeda motor roda tiga, yang telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.

BACA JUGA: Jumlah Satpam Tahun 2022 Sebanyak 856.002 Orang

Mereka berangkat dari base camp di Desa Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, sekitar pukul 10.00 WIB, tiba di Rumah Dinas Gubernur sekitar pukul 15.00 WIB.

Kedatangan para difabel itu disambut hangat Ganjar. Dia menyalami mereka satu per satu. Suasana akrab langsung terlihat saat awal pertemuan. Apalagi mereka membawakan durian dan rambutan, khusus untuk Ganjar.

Komunitas yang diketuai Nina Kusumawati itu, kemudian berbincang hangat dengan gubernur, laiknya keluarga sendiri. Bahkan Ganjar juga mengajak mereka makan siang bersama.

BACA JUGA: Pesta Sabu di Kamar Kos, Dua Pemuda Dibekuk Polres Kudus

Nina mengatakan, touring motor kali ini dilakukan untuk silaturahmi dengan Gubernur Ganjar. Baginya, politikus berambut putih itu telah banyak memberikan perhatian kepada para difabel.

”Kami perjalanan ke Semarang ini, untuk bertemu dengan Bapak Ganjar, dalam rangka silaturahmi. Karena beberapa waktu yang lalu, bapak datang ke Klaten. Teman-teman merasa, Pak Ganjar banyak memberikan perhatian. Dan kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya terhadap teman-teman difabel,” ungkap Nina.

Dia menceritakan, perjalanan dilakukan dengan kendaraan bermotor roda tiga, yang sudah dimodifikasi. Sebanyak 15 orang berangkat menggunakan delapan motor.

BACA JUGA: Ditinggal ke Pasar, Empat Rumah di Jepangrejo Ludes Dilalap Api

”Hampir lima jam perjalanan. Tadi hujan di jalan, tapi asyik. Kayaknya capeknya terbayarkan setelah ketemu Pak Ganjar,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan beberapa saran dan masukan, terutama apa yang dibutuhkan kaum difabel.

”Kami sharing, supaya kebutuhan teman-teman lebih mendapat perhatian, terutama fasilitas umum. Alhamdulillah, gubernur menerima dengan baik. Teman-teman antusias dan happy,” ungkapnya.

BACA JUGA: Indonesia Negara Paling Dermawan di Dunia

Sementara itu, Ganjar sendiri mengaku senang dan bangga, dengan kedatangan teman-teman Satu Hati ini. Sebab, di tengah keterbatasan fisik, mereka mampu menghimpun diri untuk saling menolong.

”Mereka punya posyandu, di mana mereka bisa sharing. Ada yang problemnya cukup serius, karena mentalnya juga kena. Maka, mereka mencoba berbagi perasaan. Dan kedua, yang cacat fisik saling menguatkan, bagaimana bisa hidup mandiri,” tutur dia.

Menurut Ganjar, pemerintah harus memberikan perhatian dan bantuan kepada kaum difabel. ”Pemerintah harus siap membantu. Usulannya apa, kemudian kami berikan mereka pelatihan, permodalan dan pendampingan, sampai mereka bisa mandiri,” pungkas Ganjar.

Riyan