GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan, intervensi pemerintah untuk menekan angka inflasi terus dilakukan. Di antaranya, meminta semua pemangku kebijakan di kabupaten/kota, untuk tertib melihat, memantau, dan menginput harga harian, serta lebih rajin lagi untuk turun ke pasar.
Selain itu, pihaknya juga mendorong tim pengendali inflasi, untuk lebih rajin dan disiplin memantau ke pasar. Pemantauan harga pasar itu diperlukan kedisiplinan, termasuk untuk mengunggah data real time ke dalam aplikasi. Sebab, beberapa kali sempat kecolongan terkait harga komoditas di pasar.
”Tentu saja kita mendorong tim pengendali inflasi, untuk rajin ke pasar. Kalau mereka memantau harga pasar itu disiplin, meng-upload terus di dalam sistem aplikasi, sebenarnya kita bisa lebih cepat. Kadang-kadang kita banyak kecolongan,” kata Ganjar, di sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Grobogan, Jumat (13/1/2023).
BACA JUGA: Bidhumas Polda Jateng Buka Jumat Curhat di Medsos
Dia kemudian mencontohkan, harga minyak goreng beberapa waktu lalu sempat naik. Setelah di cek, ternyata ada beberapa keterlambatan. Beberapa yang punya pemerintah memang agak telat.
”Sebenarnya intervensi-intervensi yang kita coba lakukan ini, saya minta semuanya tertib untuk melihat dan memantau harga harian, melalui aplikasi SiHati,” imbuh Ganjar lagi.
Dijelaskankannya, setiap kabupaten/kota yang mendeteksi adanya beberapa komoditas, khususnya volatile food (inflasi komponen bergejolak), yang berpotensi mengganggu atau inflasi, agar segera dicarikan alternatif.
BACA JUGA: Pengusaha Angkutan Barang Kirim Surat Terbuka untuk Ganjar, Begini Isinya
Alternatif itu dapat dilakukan dengan menjalin kerja sama, misalnya bersama Jawa Timur dan Jawa Barat. Kerja sama itu, menurut Ganjar, menjadi salah satu alternatif untuk bersama-sama menekan laju inflasi.
”Kita bisa bareng-bareng, karena beberapa komoditas kita juga lari ke Kalimantan, ada beberapa yang ke Sumatra. Maka ini yang kita coba pantau terus. Aplikasi SiHati itu bisa kita pakai, untuk melihat secara harian,” terang Ganjar.
Sebagai informasi, per Desember 2022, inflasi di Jateng tercatat pada angka 5,63 persen, atau lebih tinggi dari inflasi Nasional sebesar 5,5 persen. Angka itu menempatkan Jateng berada pada urutan keempat daerah dengan inflasi terbesar, setelah Jatim, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jabar.
Riyan