Sedangkan Haniek Listyorini yang dimintai tanggapan atas pelantikannya menyatakan, pihaknya akan menuju pemenuhan visi keunggulan.

“Yaitu manajemen kepariwisataan berbasis entrepreneurship dan berstandar internasional,” kata Haniek yang para periode 2004-2008 juga menduduki jabatan sebagai Ketua STIEPARI.

Hal yang dilakukan adalah dengan merekrut 12 mahasiswa untuk diberangkatkan dalam program internship (semacam praktik kerja) pada hotel di Okinawa, Jepang.

“Mereka ini mahasiswa yang melakukan praktik kerja di hotel tetapi digaji sekitar Rp 15 juta per bulan. Sebuah angka besar untuk ukuran mahasiswa,” kata Haniek.

Kedua belas mahasiswa ini akan diberangkatkan Maret 2023 mendatang, dan kini sedang menjalani pelatihan untuk kesiapan pemberangkatan. “Selain dengan Jepang, kami juga bekerja sama denga Malaysia dan Thailand. Untuk pemberangkatan ke Jepang mestinya sudah tahun lalu, tetapi ada pandemi,” kata dia.

Kerja Sama Daerah

Menurut Haniek, STIEPARI telah melakukan kerja sama dengan daerah baik di Jawa maupun luar Jawa. “Sejak tahun 2017 kami bekerja sama dengan pemerintah kabupaten di Pulau Nias.

Mereka mengirimkan mahasiswa untuk kiuliah di sini dalam bentuk beasiswa penuh dan sebagai upaya menurunkan kemiskinan. Selain dengan pemerintah daerah di Lombok dan Kuningan,” tambah Haniek.

Tidak hanya dengan pemerintah, STIEPARI juga bekerja sama dengan GNKP (Gereja Nihas Keriso Protestan), sebuah sinode gereja lokal di Pulau Nias. “Pihak gereja juga mengirimkan dan membiayai mahasiswa untuk studi di sini,” kata Haniek.

Hadir dalam acara tersebut Pembina Yayasan Tri Viaca Prof Dr. Dr. Soetomo WE, MPd, pengurus Yayasan, segenap staf dan sivitas akademika, serta undangan lainnya.

wied