Sebagai permulaan, PGN pada Rabu (16/11/2022) siang melaksanakan seremoni first welding atau pengelasan pertama infrastruktur distribusi gas bumi KIT Batang yang dilakukan oleh Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar.
“Ini momentum yang sangat berarti bagi PGN dan stakeholders terkait, mengingat pengembangan infrastruktur gas bumi merupakan wujud nyata komitmen pemerintah pusat, daerah, BUMN dan swasta serta sinergi seluruh pemangku kepentingan, bergotong royong dalam memulai proses penyaluran energi bersih ramah lingkungan dan ketersediaan energi yang berkelanjutan bagi Kawasan Industri Terpadu Batang,” kata Achmad.
Achmad melanjutkan, sejalan dengan progress pembangunan Pipa Transmisi Cirebon – Semarang, terutama Ruas Semarang Batang, pembangunan pipa distribusi perlu dilakukan untuk dapat menyalurkan gas menuju KIT Batang.
Artinya, pembangunan ini adalah wujud ikhtiar PGN sekaligus dukungan kepada pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur hilir untuk dapat segera menyerap pasokan gas dari berbagai sumber termasuk mendukung percepatan utilisasi dan dampak keekonomian pembangunan Pipa Cirebon Semarang.
Menurut Achmad, konsep KIT Batang nanti terintegrasi dengan perumahan, layanan kesehatan, serta rantai suplai antar pabrik. Dengan demikian, PGN berpeluang mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk bisa melayani perumahan, usaha menengah, dan retail.
PGN siap berkolaborasi dengan berbagai pihak demi keandalan infrastruktur maupun pasokan gas bumi di Jawa Tengah. Tidak hanya di Batang, masih banyak kawasan industri di Jawa Tengah yang potensial menggunakan gas bumi.
“Apalagi jika Jawa Tengah nanti telah dilalui oleh konektivitas Pipa Cisem dan Gresem, maka akan lebih sustain untuk menjangkau berbagai titik wilayah dan muaranya akan memberi dampak positif terhadap daya saing industri, serta pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah,” kata Achmad.
Sementara itu, Mewakili Kementerian BUMN, Abdi Mustakim, mengatakan, seluruh negara sedang resesi dan terkena dampak pandemi, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi dimana sumbernya salah satunya berasal dari investasi.
“KIT merupakan PSN yang mengutamakan gas bumi sebagai energi yang memasok kawasan industri yang masuk dalam PSN. Pipa Gresik – Semarang siap untuk mengalirkan gas bumi dari JTB ke KITB termasuk pipa Cisem yang sedang pararel disiapkan oleh KESDM,” katanya.
Dengan adanya kegiatan first welding tersebut, menjadi tonggak pembangunan infrastruktur gas ke kawasan. KITB diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan, KITB akan mendapatkan jatah gas bumi dari JTB dan Pemprov Jateng mengapresiasi integrasi pipa transmisi Gresik – Semarang dan Cirebon – Semarang karena ini merupakan terobosan yang luar biasa untuk Jateng dan KITB.
“First welding merupakan milestone penting untuk meningkatkan keyakinan tenant di KITB. Kebutuhan energi ramah lingkungan merupakan permintaan investor dan Jateng diharapkan dapat menjadi hub gas untuk menopang tumbuhnya pertumbuhan ekonomi berbasis industri,” katanya.
Sementara itu, Agung Kuswardono mewakili Dirjen Migas Kementerian ESDM, mengatakan, ESDM telah mengalokasikan kurang lebih Rp 1 triliun untuk pipa transmisi dan pipa distribusi PGN akan melengkapi sampai ke pelanggan hilir.
“Menteri ESDM memberikan arahan untuk segera merencanakan integrasi infrastruktur dan pasokan untuk keandalan dan ketersediaan energi dapat dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Hery Priyono