Petrokimia Gresik ketika memperkenalkan pupuk alternatif bagi petani di Wonosobo. Foto : SB/dok Humas PG

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia memperkenalkan tiga produk nonsubsidi retail baru, yaitu ZA Plus, Phosgreen, dan pupuk organik cair Phonska OCA Plus melalui demonstration plot (demplot) tanaman tomat di Garung Wonosobo.

Pemupukan perdana demplot dilaksanakan oleh Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, Jumat (4/11/2022).

Digna menyampaikan bahwa, Wonosobo merupakan salah satu daerah yang dipilih Kementerian Pertanian (Kementan) RI menjadi kawasan Food Estate.

Sementara Kecamatan Garung adalah salah satu lokasi andalan penghasil hortikultura di Wonosobo. Untuk itu, pihaknya memilih strategi promosi di sentra hortikultura tersebut melalui bukti peningkatan hasil panen.

“Produktivitas budidaya hortikultura di Wonosobo saat ini sudah tinggi, khususnya pada tanaman tomat. Untuk lahan demplot seluas 2.500 meter persegi ini, produktivitas sebelumnya sudah mencapai 10 ton,” ujarnya.

Karena itu, lanjut dia, Petrokimia Gresik tertantang untuk membuktikan produk baru kami di sini, dengan target peningkatan produktivitas 40 persen dibandingkan hasil panen petani sebelumnya, menjadi 14 ton.

Menurutnya, peningkatan produktivitas akan menjadi magnet yang kuat untuk menarik minat petani menggunakan pupuk baru Petrokimia Gresik. Demplot ini juga menjadi sarana edukasi Petrokimia Gresik untuk petani hortikultura dimana penggunaan pupuk nonsubsidi mampu meningkatkan pendapatan.

Sebab, mengacu Permentan No : 10/2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian, hanya tiga komoditas hortikultura yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi, yaitu bawang merah, bawang putih dan cabai, bersama enam komoditas lainnya yaitu padi, jagung, kedelai, tebu rakyat, kopi dan kakao.

Pengganti ZA

Pemupukan dilakukan pada demplot tanaman tomat di wilayah Garung Wonosobo. Foto : SB/dok Humas PG

Selain itu, Permentan 10/2022, membatasi pupuk bersubsidi hanya pada NPK dan Urea. Sedangkan ZA, SP-36, serta Petroganik yang banyak dibutuhkan petani hortikultura sudah tidak lagi masuk dalam skema subsidi.

“Ketiga pupuk dalam demplot ini dapat menjadi alternatif substitusi bagi petani hortikultura yang membutuhkan produk ZA, SP-36 dan Petroganik yang sudah tidak lagi disubsidi sesuai regulasi yang baru,” tandas Digna.

Produk baru ini mampu memenuhi kebutuhan nutrisi lengkap tanaman. ZA Plus, merupakan produk nonsubsidi yang diperkaya dengan tambahan unsur hara mikro yaitu Zinc sebesar 1.000 ppm.

Berikutnya Phosgreen, mengandung tambahan unsur hara sulfur bagi tanaman yang dapat memacu pertumbuhan akar dan membentuk sistem perakaran yang baik serta meningkatkan ketahanan hasil panen sehingga mengurangi penyusutan selama penyimpanan.

Sementara Phonska OCA Plus dengan kandungan bahan organik serta unsur hara makro dan mikro dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta mikroba fungsional sebagai penambat nitrogen, pelarut fosfat, dan penghasil zat pengatur tumbuh yang dapat mengefektifkan penyerapan hara tanaman.

“Ketiga pupuk tersebut sangat cocok untuk komoditas tanaman pangan dan hortikultura, seperti tomat. Hasil panen yang optimal tentu dapat dirasakan dengan pemupukan berimbang dengan dosis yang efektif,” ujar Digna.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Paperkan) Wonosobo, Dwiyama SB mengapresiasi inovasi Petrokimia Gresik mampu memberikan solusi kebutuhan pupuk petani, mengingat Permentan 10/2022 membatasi jenis pupuk subsidi maupun komoditasnya.

“Bagi petani hortikultura yang membutuhkan pengganti ZA dan SP-36 subsidi, sekarang Petrokimia Gresik sudah menyediakannya. Semoga hasilnya sesuai dengan harapan,” tutupnya.

Muharno Zarka