SEMARANG (SUARABARU.ID)– Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Semarang (FH USM), Mutiara Apriliyani dan Amilia Meirani Mahasiswa meraih juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) dalam rangkaian Mecanomorphosa V yang diselenggarakan Universitas Bangka Belitung pada Selasa (25/10/2022).
Lomba LKTIN tersebut mengusung tema “Membangun Peradaban yang Unggul melalui Kemandirian Teknologi Tepat Guna”.
Dalam karya tulisnya, mereka membuat gagasan teknologi berbentuk aplikasi perlindungan hukum bagi Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM).
“Berdasarkan riset dari Boston Consulting Group, Blibli, dan Kompas yang berjudul ‘Menciptakan Pertumbuhan Inklusif melalui Digitalisasi UMKM di Indonesia’ ditahun 2022 menyebutkan 20% dari total UMKM yang terdigitalisasi. Angka ini relatif rendah lantaran masih banyak UMKM yang belum terdigitalisasi,” ujarnya.
Di sisi lain, katanya, pemerintah telah mengatur tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 dan Pasal 38 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, bahwa yang harus dilakukan yaitu mempermudah proses perizinan, memberikan layanan hukum yang bersifat sederhana dan mudah,” jelas Mutiara.
Menurutnya, tantangan yang sering dialami oleh penggiat UMKM yaitu belum meratanya akses layanan hukum yang dapat digunakan, tidak terdapat aplikasi terpadu satu pintu yang memudahkan, layanan hukum masih sulit untuk diakses orang awam, dan sosialisasi mengenai layanan hukum belum merata ke seluruh daerah indonesia.
”Dalam aplikasi ini kami merancang ada tiga fitur yang dapat diakses oleh para pelaku UMKM yaitu menu perizinan yang mudah, layanan konsultasi hukum, dan akses terhadap bantuan hukum,” jelas Amilia.
Dalam proses penyusunan karya tulis, mereka didampingi oleh Dr. Tri Mulyani, S.Pd., S.H., M.H. selaku dosen pembimbing.
“Saya bangga dengan raihan prestasi mereka berdua, saya berharap nantinya hal-hal seperti ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk lebih aktif dalam berkompetisi,” jelas Tri Mulyani.
Muhaimin
