WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Arif Nurhidayat mengatakan Pemkab Wonosobo secara konsisten terus berupaya mewujudkan desa dan kelurahan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) guna menuju lingkungan yang sehat dan bersih.
“Pasalnya kondisi alam dan pencemaran lingkungan di Indonesia dalam dua dekade ini semakin meningkat. Salah satunya perilaku sebagian masyarakat yang buang air besar masih di sembarang tempat,” katanya.
Dikatakan kegiatan deklarasi ODF ini, sekaligus mendukung RPJMN 2020-2024 dan Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024, yang menetapkan target 0 persen ODF dan 90 persen rumah tangga dengan akses sanitasi yang layak pada akhir tahun 2024.
Bupati Wonosobo mengatakan hal itu di Dusun Drewel Bumiroso Watumalang saat melakukan deklarasi Open Defecation Free (ODF). Turut hadir Wakil Bupati M Albar, Sekda One Andang Wardoyo, Dandim 0707/ Letkol Czi Rahmat, SE MSi dan Kepala Dinas DPPPKBPPPA Dyah Retno S.
Menurut Afif, Pemkab Wonosobo mengapresiasi atas dilaksanakannya Deklarasi ODF, sebagai upaya Kecamatan Watumalang Menuju Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Selain itu, kegiatan ini menjadi ruang untuk mengevaluasi seberapa jauh perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan program sanitasi total berbasis masyarakat di Wonosobo.
“Mari bersama-sama serta bertanggung jawab mensukseskan Wonosobo Sehat, yaitu daerah bebas buang air besar sembarangan. Saya juga berharap apa yang sudah dilakukan di Watumalang dapat menjadi media pembelajaran bagi kecamatan lain,” katanya.
Peta BABS
Berdasarkan peta BABS pada semester 1 tahun 2022, lanjutnya, di Wonosobo terdapat 73.421 keluarga yang melakukan praktik BABS, alias 30 persen dari jumlah total keluarga.
“Sedangkan 50 persen dari keluarga BABS ditengarai tergolong BABS terselubung dan 50 persen lainnya tergolong kelompok BABS terbuka,” papar Afif.
Camat Watumalang Amir Ma’ruf mengatakan, tujuan dilaksanakan deklarasi ODF untuk menguji kesungguhan desa atau kelurahan dalam melakukan pilar STBM melalui pembuktian akses jamban yang sehat dan nyaman 100 persen.
Menurutnya, akses sanitasi berbasis masyarakat sudah mencapai 17.288 kartu keluarga terdiri atas 15 desa dan 1 kelurahan. Pihaknya juga meminta dukungan agar pengembangan BumDes berbasis pengolahan ikan dapat terwujud di wilayahnya.
“Saya juga minta dukungan agar pengembangan BumDes berbasis pada pengolahan ikan dapat terwujud sehingga mampu menghidupkan BumDes Bumiroso dan mendukung program Pemkab Wonosobo,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Wonosobo dr Mohamad Riyatno menambahkan, deklarasi ODF pertama kali dilaksanakan pada 2017 di Kaliwiro. Masih terdapat 11 kecamatan yang belum melaksanakan ODF.
Menurutnya, jamban yang sehat yaitu memiliki closed dan kakus yang baik. Sehingga warga tidak BAB sembarangan. Lingkungan sekitar jadi bersih dan sehat.
“Saya minta, bantuan dan kolaborasi dengan semua pihak. Terutama Camat dan Kepala Puskesmas untuk memastikan verifikasi data dengan bena. Ayo gerakkan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,” pintanya.
Muharno Zarka