JEPARA (SUARABARU.ID) – Mts Tsamrotul Huda Mayong melakukan terobosan dalam sistem pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis puisi. Sekolah ini mengundang guru tamu sebagai narasumber sesuai bidang keahliannya. Tentu yang relevan dengan materi ajar.
Seperti yang terjadi pada Senin (10/10/2022) pada materi menulis puisi. Guru bahasa sekolah ini, Siti Kholifah, S.Ag. mengundang Subaidah, S.Pd. dari SMP N 1 Mayong sebagai guru tamu. Ia aktf dan dikenal di komunitas sastra Jepara.
Apa yang berbeda dari pembelajaran bahasa Indonesia kali ini? Tentu saja ada perbedaan terutama suasana pembelajaran. Siswa kelas 8C sebagai subyek belajar menjadi lebih bersemangat. Apalagi menggunakan cara yang sedikit berbeda. Selain menggunakan media gambar, pembelajaran menulis puisi dilakukan dengan strategi awal berkelompok.
Selain menulis puisi dengan menggunakan media gambar, Subaidah melakukan pembelajaran sesuai dengan kodrat keadaan dan menggunakan Asas Trikon sesuai dengan prinsip perubahan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, kontinyu, konvergen, dan konsentris. Menulis puisi yang terkait dengan kondisi atau keadaan lingkungan siswa, memperkuat karakteristik dan sifat kepribadian siswa dalam lingkungan budaya.
Menulis puisi secara berkelompok juga akan membangun karakter kerja sama/kolaboratif dan membuat siswa kelas 8C lebih berani mengungkap ide dan menuliskan baris-baris puisi berdasarkan gambar yang disodorkan oleh pemateri.
Dari refleksi yang ditulis oleh para siswa, kehadiran guru tamu sangat menyenangkan sehingga semangat belajar meningkat. Selain itu siswa tampak nyaman belajar pada jam terakhir dan kompetensi yang diharapkan tercapai.
Dengan kehadiran guru tamu tersebut diharapkan siswa menjadi lebih berkompeten dan mampu menghasilkan karya berupa kumpulan puisi.
Kepala Madrasah, Halimatus Sa’diyah, S.Pd.I, mengatakan bahwa kehadiran guru tamu di kelas akan menambah pengalaman belajar bagi siswa-siswinya. Kegiatan mengundang guru tamu di Mts. Tsamrotul Huda tidak hanya dilakukan kali ini, tetapi beberapa tahun lalu juga mengundang sastrawan sebagai narasumber, tambahnya
Hadepe – Subaidah