blank
Alex Marquez/dok

(SUARABARU.ID) – Alex Marquez pernah menjadi juara dunia di kelas Moto3 dan Moto2.

Dia kemudian naik ke MotoGP dengan harapan bisa menyamai prestasi kakaknya, Marc Marquez.

Dalam musim debutnya di kelas para raja pada 2020, Alex mencetak dua hasil podium ketika finis kedua pada MotoGP Prancis dan MotoGP Aragon.

Sayang, pembalap 26 tahun itu kemudian malah terseok-seok.

Dia tak mampu mengulangi pencapaian bagus pada musim pertamanya.

Jangankan finis tiga besar, menembus posisi lima besar saja Alex kesulitan.

Musim ini, rider tim LCR Honda itu bahkan hanya empat kali finis 10 besar dari 17 balapan.

‘’Ada masa ketika saya menaiki motor Honda dan merasa tidak tahu cara mengendarainya,’’ kata Alex seperti dikutip dari GPOne.

Hal yang sama, lanjut dia, juga dirasakan para pembalap Honda, Pol Espargaro, Takaaki Nakagami, dan Marc.

Dia juga tidak yakin talenta besar kakaknya bisa menyelamatkan Honda dengan kondisi mereka sekarang.

‘’Kalau motornya tidak mengikuti keinginan kita, motornya tak akan ke mana-mana. Jika ketika Anda membuka gas dan motornya tidak berakselerasi, Anda tak bisa melakukan apa-apa,’’ papar Alex.

Kesulitan selama dua musim terakhir membuatnya kehilangan keyakinan akan potensi di dalam dirinya.

Rider dengan catatan 12 kemenangan Grand Prix (GP) itu mencari angin segar.

Mulai musim depan dia pindah ke Gresini Racing, tim satelit Ducati.

Di Gresini, Alex bakal mendapat motor lama, Desmosedici GP22, yang musim ini dipakai Francesco Bagnaia.

‘’Tantangannya bukan membuktikan kepada orang-orang tentang nilai saya. Saya harus membuktikan untuk diri saya sendiri,’’ tandasya.

Pada MotoGP 2023, Alex berharap bisa berkembang dan ikut bersaing di barisan depan.

mm