blank
PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B menggelar pelatihan pembudidayaan dan pengolahan kopi untuk UMKM petani kopi di Desa Somosari (Foto: Humas PLN)

JEPARA (SUARABARU.ID) – PLN kembali mendorong kemajuan UMKM dalam memberdayakan potensi sumber daya lokal. Kali ini PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B menggelar pelatihan pembudidayaan dan pengolahan kopi untuk UMKM petani kopi di Desa Somosari, pada hari Kamis 29 September 2022.

Desa Somosari merupakan salah satu desa di Kabupaten Jepara yang memiliki komoditas penghasil kopi dengan omset mencapai 10 ton pertahunnya. Namun hingga saat ini potensi tanaman kopi Desa Somosari yang dikelola sendiri baru 5 persen.

blank
Narasumber mengajar praktek sambung tanaman kopi. (Foto: Humas PLN)

Petinggi Desa Somosari, Ahmad Sidiq, dalam sambutannya menjelaskan bahwa jumlah petani kopi di Desa Somosari mencapai 45 orang dan tergabung dalam 5 UMKM. “Pada, tahun 2019 kami meraih juara 2 Lomba Cita Rasa Kopi pada Pameran Produk Unggulan Pertanian dan Peternakan se- Kabupaten Jepara, dan juara 2 Lomba Cita Rasa Kopi pada Lomba Pertanian 2020,” ujar   Ahmad Sidiq

Karena itu atas nama petani ia mnenyampaikan ucapan terima kasih kepada PLN Peduli yang telah memberikan pelatihan ini. “Kami juga berharap agar produk kopi Somosari ini bisa dikawal agar lebih meningkat lagi, bisa keluar hingga tingkat nasional,” pinta  Sidiq.

Sebelumnya ditemui dilokasi terpisah, Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B, Apri Hartono Basuki, menjelaskan bahwa selama ini kopi hasil panen dari Desa Somosari hanya langsung dijual gelondongan biji kopi keluar daerah.

blank
Narasumber memberikan pengetahuan cara meracik minuman kopi ( Foto: Humas PLN)

Sedangkan desa Somosari juga punya beberapa titik potensi wisata alam. Sehingga peluang untuk mengembangkan pemanfaatan komoditas kopi melalui pengelolaan sendiri untuk disajikan sebagai minuman kopi lokal bagi para pengunjung atau wisatawan ini memang berpotensi bagus untuk dikembangkan lebih lanjut.

“Kita membantu memberikan pelatihan untuk meningkatkan value komoditas kopi yang ada, dari hulu ke hilir, tidak hanya dari sisi penjualan secara gelondongan biji kopinya. Namun juga kualitasnya sejak dari penanaman, perawatan, panen, pengolahan pasca panen, hingga penyajiannya nanti.” Tutur Apri.

Program TJSL bertajuk “Pelatihan Pengembangan Kapasitas Budidaya Tanaman Kopi Desa Somosari” ini diikuti oĺeh 25 orang petani kopi warga Desa Somosari, dan menghadirkan 2 orang penyuluh dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) yang memberikan penataran, konseling dan penjelasan mengenai konservasi lingkungan tanaman dan air untuk kehidupan.

Juga kiat untuk pengembangan  perekonomian warga setempat hingga rantai ekosistem lanjutannya, dan juga seluk beluk teknik menanam kopi agar hasilnya maksimal.

Diantaranya adalah perlunya menanam tanaman lain di sekitar tanaman kopi yang akan berfungsi sebagai tanaman naungan bagi tanaman kopi tersebut, jarak antar tanaman, pembuatan dan prinsip-prinsip penggunaan pupuk organik, dan cara-cara pengendalian dan penanganan organisme pengganggu tanaman kopi. Selanjutnya dipraktekkan pembuatan pupuk organik AKAL (alam kembali ke alam), dan praktek sambung tanaman kopi.

Pada sesi terakhir dilangsungkan pelatihan oleh pemateri dari Java Legend Coffee Lab & Education yang memberikan petunjuk-petunjuk dan pembelajaran tentang peningkatan mutu dan kualitas biji kopi pasca panen serta teknik meracik dan penyeduhan kopi.

Hadepe