blank
Ketua DPRD Kudus Masan. Foto:dok

KUDUS (SUARABARU.ID) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Masan mengajak para anggota DPRD Kudus untuk memotong pendapatan mereka sebesar 20 persen pada bulan depan.

Itu dilakukan sebagai bentuk empati para anggota dewan atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dinilai sangat memberatkan rakyat kecil.

Uang hasil potongan gaji masing-masing anggota dewan, kemudian bisa digunakan untuk memberi bantuan mereka yang membutuhkan.

“Jadi bukan hanya sekedar menolak saja, tapi bagaimana wujud nyata kita untuk meringankan beban masyarakat yang sedang terkena dampak kenaikan ini,” kata Masan di akhir sidang paripurna DPRD Kudus, Kamis (15/9).

Apa yang sampaikan Masan tersebut menanggapi interupsi yang dilakukan Fraksi PKS dalam sidang paripurna tersebut. Dalam interupsi, anggota Fraksi PKS menegaskan sikap partainya yang menolak kebijakan kenaikan harga BBM.

Lebih lanjut, kata Masan, bentuk bantuan yang bisa saja diberikan oleh anggota dewan bisa berupa sembako ataupun uang tunai.

Penerima bantuan, kemudian harus disaring dan dipastikan terlebih dahulu agar dalam pemberian bantuan nanti tepat sasaran

“Saya ini mengajak rekan-rekan DPRD sekalian, kan ya kami sering melakukan hal ini, bukan baru kali ini saja, jadi ya nanti teman-teman mau tidak,” pungkasnya.

Sementara, Sekretaris Fraksi PAN HD Kudus Endang Kursistiyani menyebutkan bahwa ini adalah sebuah niat dan langkah yang sangat bagus. Hanya, hal sebaik ini perlu dipersiapkan dengan matang agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran.

PAN sendiri, lanjut Endang, sangat siap mendukung ajakan Ketua DPRD Kudus itu.

“Kalau dari kami sangat siap, hanya itu tadi perlu ada kajian berapa besarannya siapa penerimanya, jangan sampai nanti menimbulkan polemik, karena sangat tidak mungkin hasil patungan dari 20 persen potongan gaji kami bisa mencukupi semua masyarakat yang terdampak ini,” tandasnya.

Ali Bustomi