blank
Proyek pengembangan PLTA Kayan, sedang dalam tahap merampungkan pembangunan jalan penghubung. Foto: pt khe

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy (PT KHE), Khaeroni, mengatakan, guna mengejar target pembangunan konstruksi yang akan dimulai 2023, pihaknya kini tengah merampungkan pembangunan jalan penghubung, menuju titik lokasi pembangunan Bendungan Kayan I, sepanjang kurang lebih 12 kilometer.

PT KHE optimistis, proses pengerjaan konstruksi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan dapat dimulai pada 2023, dan beroperasi secara bertahap mulai 2026.

Seperti diketahui, PLTA Kayan Cascade yang dibangun PT KHE, memanfaatkan area sepanjang Sungai Kayan, yang terdiri dari lima bendungan, dengan 5-6 unit turbin pembangkit tiap bendungannya.

BACA JUGA: Para Pihak Diundang Kapolres Wonogiri, Bahas Pasca-Kenaikan Harga BBM

Tahap pertama PLTA Kayan Cascade berkapasitas 900 Mega Watt (MW), tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW.

Investasi proyek ini diperkirakan memakan biaya sekitar 17 miliar dolar AS, dengan sumber dana dari PT KHE sendiri, dan salah satu partnernya Sumitomo Jepang.

Nantinya pembangunan jalan itu akan terbagi dalam tiga seksi pengerjaan. Mulai dari titik Bendungan Kayan I menuju Tugu Lima, kemudian Tugu Lima menuju Sungai Muara Pangean, dan Sungai Muara Pangean menuju jalan PU (Pekerjaan Umum) atau jalan umum. Panjangnya sekitar 12 kilometer.

BACA JUGA: Ganjar Pamerkan Sport Tourism Gantole Telomoyo

”Untuk memulai tahap konstruksi pada 2023, sedang dikerjakan perluasan jalan untuk angkutan alat berat, serta izin peledakan. Sedangkan gudang bahan peledak sudah disiapkan sejak lama,” kata Khaeroni kepada sejumlah media Nasional dan asing, di Long Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu.

Saat ini, di bawah koordinasi Manajer Lapangan Sapta Nugraha dan Safran, PT KHE tengah melakukan land clearing, dan pembukaan jalan di sekitar PLTA Kayan. Semua kegiatan land clearing kedua di area tugu lima, diperuntukkan untuk infrastruktur.

Sementara itu, untuk infrastruktur sedang diupayakan adanya permohonan izin peledakan. Rekomendasi dari Polres Bulungan dan Polda Kaltara pun, sudah didapatkannya.

BACA JUGA: Ganjar: Ruwatan Bumi di Borobudur Jadi Komitmen G20 Kembali ke Lingkungan

”Sekarang tengah proses izin penggunaan dan pembelian bahan peledak di Mabes Polri. Peledakan bisa memakan waktu sampai enam bulanan. Jadi nanti sampai ke titik bendungan, dilakukan peledakan pembuatan Diversion Channel atau pengelak sungai,” ujarnya.

Sebagai informasi, Diversion Channel adalah saluran pembagi debit atau shorcut, untuk mengurangi debit banjir pada sungai yang langsung dialirkan ke laut. ”Rencananya, awal tahun 2023 sudah membuat Diversion Channel, terus lanjut konstruksi bendungan,” ucapnya.

Ditegaskan dia, untuk penyelesaian akses jalan penghubung antara titik lokasi pembangunan PLTA Kayan I, perlu dilakukan peledakan 115 ribu meter kubik material batu, di sejumlah titik jalur akses itu, per September ini.

Riyan