Lebih lanjut Roisah menjelaskan tujuan ekspor ke Korea, meski selama ekpor ada kendala di pengiriman.

“Ketika ekpor ada kendala keterlambatan kapal, pesan dua minggu kadang sebulan baru berangkat,” ungkap Roisah.

Salah satu karyawan asal Slawi, Kabupaten Tegal, Jajuli, mengaku merantau ke Blora bisa menjalankan semua mesin.

“Kualitas kerajinan ini  ekspor, kerjanya paketan, satu tim. bisa mengerjakan tatakan bunga, meja, kursi jamur, papan,” tutur Jajuli.

Seorang bapak beranak dua ini, Jajuli merasa senang dapat penginapan di perusahaan. “Lumayan, Alhamdulilah seminggu terima upah Rp 600 ribu, dua bulan sekali pulang kampung mas,” ujar Jajuli.

Kudnadi Saputro