blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Tertangkapnya pimpinan lembaga pendidikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di tengah dampak krisis global yang mengancam banyak sektor, dinilai sangat memprihatinkan.

Kejadian itu dianggap penting bagi setiap anak bangsa, guna meningkatkan integritas diri dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.

”Kejadian itu sangat memprihatinkan. Sebuah lembaga pendidikan yang seharusnya merupakan institusi yang berfungsi menanamkan nilai-nilai integritas dan kejujuran, malah berurusan dengan KPK,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/8/2022).

BACA JUGA: ‘Werkudara’ Kawal Ganjar Hingga Finish

Seperti dikabarkan, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT), terhadap Rektor Universitas Lampung (Unila), Sabtu (20/8/2022) dini hari. Dia diduga terlibat kasus suap penerimaan mahasiswa baru.

Menurut Lestari, lembaga pendidikan harus berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai luhur kepada setiap anak bangsa, agar mampu beradaptasi dengan baik, dan mampu menyikapi berbagai perubahan yang berdampak ancaman krisis global.

Integritas dan kejujuran, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, merupakan bagian dari nilai-nilai yang diharapkan tumbuh dan melekat, pada setiap generasi penerus bangsa.

BACA JUGA: Survey SMRC Agustus 2022, Ganjar Pranowo Kian Unggul Jelang Pilpres

”Sehingga para penyelenggara pendidikan harus mampu menjadi contoh bagi para peserta didik, dalam pelaksanaan niliai-nilai luhur bagi anak bangsa,” ujarnya.

Kemampuan adaptasi anak bangsa dalam menghadapi perubahan, menurut anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, sangat bergantung pada pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai luhur bangsa dari seluruh masyarakat.

Nilai-nilai gotong-royong, kemanusiaan, integritas dan kejujuran, ujar Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, menjadi nilai yang harus dimiliki setiap anak bangsa, agar mampu bergerak bersama mengisi kemerdekaan, dan menghadapi tantangan bangsa.

”Selain itu, butuh konsistensi dari para pemangku kepentingan, untuk memastikan daya adaptasi setiap warga negara terus menaik grafiknya, seiring meningkatnya ancaman krisis global saat ini,” tukas dia.

Riyan