SEMARANG (SUARABARU.ID)-Dalam menyiapkan calon pemimpin yang berkompeten, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (BEM FTP USM) menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di Lapangan Tembak Tembalang, baru-baru ini. Kegiatan ini bertema ”Membentuk Pemimpin yang Kompeten” dengan mengundang 8 narasumber yang ahli di bidangnya. Kegiatan diikuti 28 peserta.
”Kegiatan LDK bertujuan untuk meningkatkan dan memantapkan mutu kepemimpinan, kemampuan berorganisasi dan mampu menjadi pemimpin yang bertanggung jawab serta kompeten,” kata Ketua Panitia, Nawa Muti.
Narasumber yang diundang untung mengisi materi di kegiatan LDK ini adalah Wakil Rektor III USM,Dr Muhammad Junaidi SHI MH. Junaidi memberikan materi proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan usaha-usaha para anggota organisasi.
Kabag Kemahasiswaan dan Alumni USM Sentot Banjuadji Dhanawangsa STP memberikan materi Strengths, Weakness, Opportunities and Threats. Kasubag Minat, Bakat, dan Penalaran, Satya Adi Danan Jaya SE mengangkat materi birokrasi, sedangkan Dosen Ilmu Komunikasi Gita Aprinta Ester B SSos MSi menyampaikan materi kemampuan dalam berbicara di depan banyak orang. Dosen Psikologi USM, Rusmalia Dewi SPsi MSi menyampaikan materi Personal Branding dan Dosen Fakultas Hukum USM, Subaidah Ratna Juita SH MH mengangkat materi Wawasan Kebangsaan.
”Dari BEM USM memberikan materi tentang Leadership dalam eksekutif, sedangkan Dema USM memberikan materi Leadership dalam legislatif,” ujarnya.
Gita mengatakan, menurut survei yang telah dilakukan 77% populasi di dunia orang-orang memiliki kecemasan untuk berbicara di depan publik. Berdasarkan survei tersebut maka public speaking penting dimiliki oleh seseorang.
”Public speaking adalah suatu proses, tingkat laku, dan suatu seni dari menyajikan suatu ide ke publik dengan menggunakan suara kita,” ungkapnya.
Menurutnya, pada saat memulai public speaking seseorang harus fokus pada yang ingin komunikasikan, mempertimbangkan pesan yang akan diterima oleh orang lain, berbicara dengan jelas dan menghindari kemungkinan salah persepsi atau salah komunikasi, serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
”Saya berharap, para calon pemimpin ini dapat berkomunikasi dengan baik, sehingga para anggotanya dapat memahami dan dapat menjalankan apa yang disampaikan oleh pemimpinnya dengan baik,” ucap Gita.
Setiap selesai memaparkan materi, panitia memberikan kuis kecil untuk mengukur pemahaman para peserta selama mengikuti LDK. Kuis yang diadakan dari setiap materi akan diberi nilai dan diperhitungkan untuk mendapatkan nominasi peserta terbaik di akhir acara.
“Saya berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini, para peserta dapat menjadi calon pemimpin BEM FTP yang kompeten, inovatif, bijak, dan memiliki kompetensi yang baik,” ungkapnya.
Muhaimin